RENGAT (RIAUPOS.CO) - Kondisi jalan Lintas Selatan di Kecamatan Batang Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) memprihatinkan. Sudah beberapa tahun belakangan ini, proyek pembangunan jalan yang menghubungkan antara Provinsi Riau dan Jambi tak kunjung tuntas.
Sedikitnya ada tiga titik dengan panjang sekitar 11 KM yang masih dalam kondisi jalan tanah. Kondisi jalan tanah ini sering terjadi rusak. Akibatnya disepanjang jalan itu sulit dilalui kendaraan, terlebih lagi jika musim penghujan.
Kondisi jalan ini juga menyulitkan petani yang hendak mengeluarkan hasil produksi pertaniannya. "Kalau musim penghujan, jangankan mobil. Kendaraan roda dua saja sulit," ujar Nur Saman salah seorang warga Kecamatan Batang Cenaku, Jumat (19/7/2019).
Namun belakanhan ini, warga terutama petani terbantu dengan adanya dua perusahaan industri sawit didaerah itu. Dua perusahaan yang masih peduli itu diantaranya, PT Tasma Puja (TP) dan PT Karisma Agro Sejahtera (KAS).
Memang sebutnya, dua perusahan itu sudah rutin melakukan perawatan jalan. "Ke depan hendaknya, perusahaan tidak hanya sekedar cari untung tetapi juga peduli dengan warga setempat terutama memperhatikan jalan," harapnya.
Dalam pada itu humas PT TP Wawan Kuswanda ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya bersama manajemen PT KAS sudah sepakat merawat jalan Lintas Selatan sepanjang 10 KM di Kecamatan Batang Cenaku.
"Perawatan jalan itu mulai dari Desa Aur Cina hingga Kampung Baru Desa Cenaku Kecil, kami lakukan dengan memanfaatkan dana CSR," ujar Wawan Kuswanda.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan Dinas PUPR Provinsi Riau, Teza Darsa mengungkapkan, pembangunan Jalan Lintas Selatan tetap dilanjutkan dan akan mengusulkan anggarannya pada tahun ini dengan harapan pada 2020 pembangunan jalan tersebut dilanjutkan.
"Tahun ini anggaran masih minim. Sehingga hanya bisa membangun jembatan di Jalan Lintas Selatan. Tahun 2020 kemungkinan akan dilanjutkan karena kita sudah mengusulkan anggarannya," ujarnya singkat.
Laporan: Kasmedi (Rengat)
Editor: Hary B Koriun