PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dinas Kesehatan (Diskes) Riau mulai melakukan tracking atau pengecekan orang-orang yang sempat melakukan kontak dengan pasien positif corona di Riau. Selain di lingkungan tempat tinggalnya, tracking juga dilakukan pada orang-orang yang berada pada satu pesawat dengan pasien positif.
Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, tracking yang pertama kali dilakukan pada keluarga pasien positif tersebut. Saat ini, keluarga pasien tersebut juga sudah dilakukan isolasi di rumahnya.
"Karena yang paling jelas alamatnya. Saat ini mereka sudah diisolasi di rumahnya, dan dilakukan pemantauan secara berkala," katanya.
Setelah memeriksa pihak keluarga, pihak dinas kesehatan juga akan mendatangi orang-orang yang satu pesawat dengan pasien positif tersebut dari Malaysia ke Indonesia. Di mana, manifest pesawat juga sudah didapatkan dinas kesehatan.
"Orang-orang yang duduk dekat dengan pasien tersebut juga akan diperiksa, terutama yang dekat. Dua baris kursi di depan dan di belakang, serta yang ada di sampingnya," jelasnya.
Sedangkan untuk kondisi terkini pasien, Mimi menyebut kondisinya masih stabil. Tim dokter juga masih terus melakukan upaya-upaya pengobatan.
"Kami nantinya juga akan kembali mengirim sampel swap ke Jakarta untuk memastikan apakah masih ada virus di tubuhnya," ungkap Mimi.
Sementara itu, untuk data pasien suspect corona di Riau sejak 3-19 Maret berjumlah 28 pasien. Dari jumlah 28 pasien tersebut, 10 di antaranya sudah pulang karena negatif corona, sedangkan 18 di antaranya masih menjalani perawatan. Ke-18 pasien itu saat ini dirawat di beberapa rumah sakit di Riau. Di antaranya di Bengkalis, Dumai dan Pekanbaru.
"Bengkalis 3 pasien, RSUD Arifin Achmad 4, Awal Bross Sudirman 2, Ibnu Sina 1, Eka Hospital 4, Awal Bros AYani 3, RSUD Dumai 1 pasien," katanya.
Sementara itu informasi ada tambahan satu pasien positif corona di Bumi Lancang Kuning tidaklah benar sama sekali. Sebelumnya Juru Bicara Kemenkes RI Achmad Yurianto melalui konferensi pers secara online di akun media sosial BNPB RI mengatakan, pasien positif Covid-19 di Riau bertambah satu orang lagi. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo mengakui ada kekeliruan terkait pasien positif di Riau bertambah. Kata Agus, informasi yang disampaikan sebelumnya itu terdapat kesalahan pada tim surveilans. Agus memastikan untuk di Riau hingga saat ini tidak ada penambahan pasien positif.
"Ada sedikit kesalahan dan sudah diklarifikasi dengan tim surveilans di PHEOC untuk data Provinsi Riau pada tanggal 19 Maret tidak ada penambahan kasus, jadi sampai saat ini kasus di Riau masih tetap 1 kasus. Mohon dapat dikoreksi," kata Agus kepada saat dihubungi Riau Pos di Jakarta, Kamis (19/3) sore.
Kadiskes Diskes Riau Mimi Yuliani Nazir juga langsung melakukan klarifikasi ke Kementerian Kesehatan. Dari hasil klarifikasi tersebut, ternyata satu pasien yang dinyatakan positif corona tersebut bukan berasal dari Riau.
"Kami sudah klarifikasi soal informasi penambahan satu pasien positif corona. Ternyata bukan dari Riau, melainkan provinsi lain," tegas Mimi.
Sebagai upaya antisipasi penyebaran virus corona, Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar juga mengaku sudah melakukan pertemuan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Riau dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Dalam pertemuan itu, Gubri meminta bantuan penambahan tenaga kesehatan guna penanganan pasien corona di Riau. Hal itu diperlukan, karena Pemprov Riau akan menambah jumlah rumah sakit yang akan ditingkatkan fasilitasnya untuk penanganan pasien suspect.
"Sekarang ada 47 rumah sakit yang kami siapkan. Baik rumah sakit pemerintah dan swasta yang ada di kabupaten/kota. Termasuk RS TNI dan Polda Riau," kata Gubri.
Selain itu, lanjut Syamsuar, Pemprov Riau juga sedang mempersiapkan RS pemerintah, seperti RS Petala Bumi, RSJ Tampan, RSUD Madani Pekanbaru.
"Rumah sakit itu akan kita tambah sarana dan prasarana untuk persiapan kalau seandainya ada peningkatan terinfeksi virus corona. Untuk itu, kami meminta bantuan penambahan tenaga kesehatan dengan IDI dan PPNI, jika penambahan sarana dan prasana di tiga rumah sakit tersebut sudah dipersiapkan, tentu tenaga kesehatannya juga harus disiapkan," jelasnya.
Disemprotkan Disinfektan
Petugas kesehatan turun ke kediaman M (63), pasien yang dinyatakan positif corona di kawasan Bukit Raya, Pekanbaru, Kamis (19/3) sore. Pantauan di lapangan, petugas kesehatan tersebut diturunkan lengkap dengan alat pelindung diri (APD) dan masker. Rumah di bilangan perumahan elite tersebut dicek dan disemprotkan cairan desinfektan hingga ke halaman dan teras garasi mobil.
Dewi, warga sekitar menyebut bahwa ia mengaku kaget mendengar ada tetangganya yang dinyatakan positif corona.
"Ya kami kaget dengar itu, dan nggak nyangka aja," katanya.
Terkait lebih dalam mengenai tetangganya tersebut, dia tidak mengetahui secara pasti. "Beliau tinggal di dalam (perumahan, red), kami di luar. Paling tahu mobilnya saja kalau lewat," ungkapnya.
Namun dari informasi yang didapat Riau Pos, M baru saja kembali dari Negeri Jiran setelah mengikuti tablig akbar. Sekitar awal Maret dirinya bertandang ke negara tetangga tersebut. Sementara itu, di pintu masuk perumahan elite milik M di kawasan pemukiman padat penduduk itu dijaga ketat oleh dua orang sekuriti perumahan.
Awalnya, salah satu petugas jaga tersebut sempat tidak mengakui bahwa ada warga yang tinggal di situ terinfeksi Covid-19. Namun, pernyataan yang disampaikannya tersebut gagap.
"Nggak ada (corona, red) ada apa rupanya, ada apa," kata sekuriti tersebut.
Sementara itu Direktur RSUD Arifin Achmad, dr Nuzelly Husnedi menyebut pasien positif corona tersebut memiliki riwayat pulang dari luar negeri.
"Yang bersangkutan telah dirawat sejak tanggal 13 Maret dikarenakan baru pulang menghadiri tablig akbar di Malaysia," kata Nuzelly dalam keterangan pers yang diterima Riau Pos, Kamis (19/3).
Dumai Tetapkan Siaga Darurat
Pemko Dumai menetapkan status siaga darurat nonbencana alam terkait Covid-19. Ini setelah Wali Kota Dumai Zulkifli AS memimpin rapat bersama forkopimda Kota Dumai dan pihak terkait, Kamis (19/3).
"Status Dumai Siaga Darurat Nonalam, tim gugus juga sudah terbentuk langsung saya sendiri yang memimpin," ujar Zulkifli AS.
Ia mengatakan pihaknya menetapkan status tersebut melihat bahwa Provinsi Riau telah ada satu pasien yang dinyatakan positif Covid-19. Selain itu Dumai sebagai pintu gerbang ke negara tetangga.
"Penetapan status siaga darurat nonbencana alam, dalam rangka pencegahan virus corona atau Covid-19 ini berlaku hingga satu bulan ke depan. Yakni mulai 19 Meret 2020 sampai 19 April 2020," ujarnya.
Ia mengatakan dengan telah ditetapkan siaga darurat non bencana alam diharapkan masyarakat Kota Dumai juga mendukung dan mengikuti imbauan maupun surat edaran yang sudah dikeluarkan.
"Jangan sampai setelah pemerintah meliburkan peserta didik, malah dimanfaatkan untuk liburan ataupun pergi ke tempat-tempat keramaian, jadi kami berharap ini bisa diperhatikan oleh masyarakat sekitar," sebutnya.
Ratusan WNI dari Malaysia Pulang via Bengkalis
Lockdown yang diberlakukan Kerajaan Malaysia berdampak terjadinya arus kepulangan WNI ke Indonesia. Salah satunya melalui Pelabuhan Bandar Sri Setia Raja (BSSR) Bengkalis. Pemkab Bengkalis telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap kemungkinan adanya penumpang yang terjangkit Covid-19.
Hal itu disampaikan Plh Bupati Bengkalis Bustami HY kepada wartawan usai menghadiri apel siaga darurat corona di Dinas Kesehatan Bengkalis, Kamis (19/3). Didampingi Kadis Kesehatan Bengkalis dr Ersan Saputra, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Bengkalis Heri Indra Putra dan Kepala Diskominfotik Bengkalis Johansyah Syafri, Bustami mengatakan di samping melakukan pengukuran suhu penumpang pihaknya juga menyiapkan ambulans dan petugas di lapangan. “Ambulans dan petugas sudah ready. Kalau memang ada penumpang yang dicurigai, langsung dirujuk ke RSUD,” ujar Bustami.(sol/*1/hsb/esi/wir/ted)