RENGAT (RIAUPOS.CO)-Kondisi jalan antar desa di Kelurahan Baturijal Hilir, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terancam putus. Pasalnya, bibir Sungai Indragiri yang bersebelahan dengan jalan itu mengalami abrasi sepanjang 400 meter.
Ketika hal ini dibiarkan, akan mengancam arus lalulintas untuk lima desa di Kecamatan Batang Peranap. Sebab, abrasi yang terjadi sejak setahun terakhir ini sudah berada persis dibibir jalan atau dengan lebar abrasi mencapai 6 meter lebih.
Untuk antisipiasi awal agar bibir sungai tidak abrasi, perwakilan warga lima desa lakukan gotong royong pada Ahad (18/11). “Hingga Ahad (18/11), sudah hari kelima warga melaksanakan gotong royong,” ujar Mesdarul salah seorang pemuka masyarakat daerah itu, Ahad (18/11).
Pekerjaan yang dilakukan warga dengan cara memasang kayu penyangga di bibir sungai. Dengan harapan, kayu yang dipasang tersebut dapat menahan tanah hingga tidak terjadi abrasi.
Memang selama ini penyebab abrasi di daerah itu, dikarenakan arus sungai lebih deras kearah Kelurahan Baturijal Hilir. Ditambah lagi baru-baru ini Sungai Indragiri mengalami banjir. “Jalur sungai agak menikung ke arah Kelurahan Baturijal Hilir, makanya air lebih kencang menghantam tebing,” sebutnya.
Untuk itu harapnya, dengan kondisi abrasi yang semakin meluas, hendaknya ada perhatian pemerintah. Karena pekerjaan yang dilakukan warga ini sifatnya hanya dapat bertahan sebentar dan tidak menjamin dapat mengantisipasi terjadinya abrasi.
Ketika ini terus dibiarkan, lima desa yang akan merasakan dampaknya yakni Desa Pematang, Desa Selunak, Desa Kototuo, Desa Pematangbenteng dan Desa Sukumaju di Kecamatan Batang Peranap. “Saat ini warga yang melintas didaerah itu juga perlu ekstra hati-hati,” terangnya.(kas)
(Laporan KASMEDI, Rengat)