DUMAI (RIAUPOS.CO) - Ratusan massa dari Gerakan Aliansi Masyarakat Menuntut (Geramm) Kota Dumai memblokade jalan simpang TPI Purnama, Selasa (18/9). Aksi blokade jalan ini berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.
Akibatnya truk-truk pengangkut crube palm oil (CPO) yang mau masuk ke Dumai tertahan. Mereka terpaksa berhenti di pinggir Jalan Wan Amir. Antrean truk CPO bahkan mencapai lima kilometer. Mereka hanya membenarkan kendaraan masyarakat yang lewat. Sedangkan mobil perusahaan dihentikan.
Jalan Simpang TPI Purnama Diblokade Massa
Blokade jalan itu merupakan protes masyarakat terhadap Pemerintah Kota Dumai, Pemerintah Provinsi Riau, perusahaan dan pihak terkait lainnya yang dinilai kurang peduli terhadap jalan Lintas Purnama-Lubuk Gaung yang rusak parah.
Mereka menuntut perbaikan Jalan yang rusak. Massa aksi enggan membuka blokade jalan hingga ada kejelasan pihak terkait mengenai perbaikan Jalan Purnama-Lubuk Gaung.
Setidaknya ada 16 tuntutan aksi yang mereka sampaikan pada aksi tersebut, namun jika disimpulkan ada dua poin inti dari aksi tersebut.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa Geramm ini merupakan aksi solidaritas dyang terjadi karena banyaknya mobil tangki minyak CPO milik dari perusahaan yg melintas di jalan perkampungan Purnama yang membuat jalan warga menjadi rusak sehingga aktivitas warga menjadi terganggu.
Selain itu massa aksi meminta kepada Pemko Dumai melalui Dishub agar bertindak tegas terhadap kendaraan berat seperti mobil tangki minyak CPO, dan mobil pengangkut inti sawit milik dari perusahaan agar ditimbang apakah mobil angkutan tersebut layak berjalan di jalan perkampungan Kota Dumai dengan tonase yang dimiliki oleh kendaraan pengangkutan milik dari perusahaan tersebut.
Namun massa Geramm tidak hanya berunjuk rasa dengan cara orasi. Sebagian massa melakukan aksi nyata dengan memperbaiki langsung jalan yang rusak. Perbaikan jalan dilakukan dengan cara swadaya masyarakat. Beberapa titik jalan yang rusak dicor agar tidak berlubang.
“Karena kami sudah perbaiki dengan dana swadaya, kami minta truk CPO perusahaan tidak melintas dulu,” ujar Koordinator Umum Geramm Rahmad kepada Riau Pos.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD KNPI Kota Dumai itu mengatakan selama ini masyarakat sudah berbaik hati membenarkan truk CPO melintas di jalan permukiman masyarakat, namun tidak adanya kepedulian pihak terkait terutama perusahaan membuat masyarakat berserta unsur pemuda di Kota Dumai turun ke jalan.
“Gerakan ini tergabung di dalamnya KNPI Kota Dumai, Gerakan Pemuda Masyarakat Purnama (Gempur), DPK Pekat IB, IPDK, HMI, PMII, KAMMI, BEM se-Kota Dumai dan beberapa unsur terkait lainnya,” sebutnya.
Ia mengatakan akan melakukan aksi blokade jalan itu hingga ada kejelasan pihak terkait. Bahkan ia mengaku akan memblokade simpang TPI hingga tiga hari ke depannya.
Dalam aksi kemarin juga terjadi aksi bakar ban. Untuk menunjukkan aksi mereka tidak main-main. Massa aksi bahkan menyandera satu bus karyawan perusahaan dengan nomor plat BM 7283 RO dan menyandera satu truk CPO dengan plat BG 8698 UH dan beberapa kendaraan perusahaan lainnya.
Meski aksi mereka sudah berlangsung delapan jam, namun pihak terkait belum ada yang bersedia menemui mereka. Hingga berita ini naik cetak, blokade jalan masih berlangsung. Informasi dari pihak kepolisian, pihak perusahaan akan menemui para pendemo hari ini.(ade)
(Laporan HASANAL BULKIAH, Dumai)