PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Komandan Lanud (Danlanud) Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama TNI Ronny Irianto Moningka memberikan penghargaan kepada dua warga sipil dan 6 personel Arhanud. Ini karena mereka telah membantu proses evakuasi pilot pesawat tempur Hawk 209 Lettu Pnb Apriyanto Ismail yang jatuh di Perumahan Sialang Indah, Desa Kubang Jaya, Kacamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Senin (15/6) lalu. Saat itu Apriyanto Ismail selamat dalam peristiwa nahas itu dengan kursi lontar. Sehingga bisa segera ditangani di rumah sakit.
Dikatakan Ronny, kondisi pilot saat ini dalam keadaan baik dan stabil seperti sedia kala. Sementara untuk rumah warga yang rusak dilakukan pengecekan dan pendataan terlebih dahulu. Juga menyangkut dengan barang-barang yang ada di dalam rumah.
"Semuanya menjadi tanggung jawab kami untuk perbaikannya. Dan untuk rumah yang terjatuh kursi lontar sudah kami lakukan perbaikan," ujar Danlanud, Kamis (18/6).
Salah seorang personel TNI yang mendapat penghargaan, Pelda Loksen Saragih mengatakan, dia sangat berterima kasih sekali atas apresiasi dan penghargaan yang diberikan Danlanud. Dia menuturkan, sebagai perwira penjaga Batalyon Arhanud, ketika kejadian ia langsung mendatangi pilotnya dan mengevakuasi ke rumah sakit.
"Pada saat itu kami lepas parasut pilot dan kami angkat masuk ke ambulans untuk dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Sementara, warga yang mendapatkan penghargaan, Indra mengungkapkan merasa senang atas penghargaan yang telah diberikan Danlanud.
"Ini sudah menjadi kewajiban kami semua yang melihat pilot itu untuk membantunya. TNI AU ini kan milik kita, milik bangsa Indonesia, aset negara," ungkapnya.
Dijelaskannya, pada saat kejadian dia membawa pilot ke garasi rumahnya sambil menunggu ambulans.
"Kondisi pilot saat itu tidak ada apa-apa, cuma mungkin perlu ketenanganlah," terangnya.
Haris, warga lainnya yang mendapatkan penghargaan menambahkan, pada saat kejadian dia melihat pesawat berapi dan meledak di atas. Pilotnya pakai parasut turun ke bawah.
"Ketika jatuh ke bawah kami bersama-sama langsung membantu pilotnya," tambahnya.
Dibawa ke Jakarta
Proses pencarian fakta atau investigasi penyebab jatuhnya pesawat tempur TNI AU jenis Hawk 209 TT-0209 oleh tim panitia penyelidik kecelakaan pesawat udara (PPKPU) terhadap bangkai pesawat masih berlangsung. Sampai saat ini dugaan penyebab jatuhnya pesawat masih tertuju pada lose power engine seperti yang disampaikan oleh KASAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo saat konferensi pers di Lanud Rsn beberapa jam setelah pesawat buatan Inggris itu jatuh Senin (15/6) lalu.
Dua hari kemudian Rabu (17/6) barulah proses evakuasi pesawat dapat dilakukan dengan mendapat pengawalan ketat oleh TNI AU, Evakuasi bangkai pesawat menggunakan dua crane dibawa ke markas Lanud Rsn dan selanjutnya Kamis (18/6) proses perbaikan rumah warga yang tertimpa badan pesawat.
Berdasarkan keterangan singkat yang didapat Riau Pos dari Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud RSN Letkol Sus M Zukri mengatakan, proses investigasi yang dilakukan oleh tim PPKPU masih berlanjut.
"Hasil investigasi sudah dibawa ke Jakarta oleh tim PPKPU, dan seterusnya akan dilaporkan kepada KASAU," kata Zukri.
Saat ini juga disebutkannya, pesawat yang mengalami rusak berat itu ditempatkan di markas Lanud Rsn.(dof/gus)