Harga Migor Kemasan Masih Tinggi, Pemprov Riau Gelar Pasar Murah

Riau | Sabtu, 19 Maret 2022 - 06:09 WIB

Harga Migor Kemasan Masih Tinggi, Pemprov Riau Gelar Pasar Murah
Pedagang mengisi minyak goreng curah di Pasar Cik Puan Pekanbaru, Jumat (18/3/2022). Harga minyak goreng curah mengalami kenaikan, mencapai Rp18 ribu-Rp20 ribu per kilogram. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Riau telah mengagendakan pelaksanaan pasar murah minyak goreng (migor) di beberapa lokasi. Hal itu dilalukan untuk membantu masyarakat dalam hal pemenuhan keperluan migor.

Kepala Disperindagkop UKM Riau Taufiq OH melalui Kabid Perdagangan, Lisda mengatakan, migor yang akan dibuat operasi pasar tersebut adalah migor jenis kemasan. Karena dinilai lebih praktis dibandingkan migor curah.


"Operasi pasar murah migor sudah disiapkan. Yakni dengan menggunakan migor kemasan. Karena kalau migor curah, masyarakat harus membawa wadah sendiri," katanya.

Dilanjutkan Lisda, saat ini stok migor kemasan sudah cukup banyak di pasaran. Namun memang harganya lebih mahal dibandingkan sebelumnya.

"Kalau stok sudah banyak, mungkin karena harganya sudah naik sehingga masyarakat mengurangi jumlah pembelian," ujarnya.

Terkait kapan pelaksanaan operasi pasar tersebut, pihaknya saat ini masih menunggu. Pasalnya, Gubernur Riau Syamsuar saat ini sedang berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan untuk menentukan HET migor kemasan.

"Kami masih menunggu instruksi Pak Gubernur, karena juga sedang menunggu kepastian HET-nya," sebutnya.

Sementara itu Sekdaprov Riau SF Hariyanto usai menghadiri rapat virtual soal pangan bersama kementerian terkait mengatakan, bahwa harga keperluan pokok masyarakat mengalami kenaikan menjelang masuk bulan Ramadan.

Persoalan naiknya harga sembako saat ini, menjadi titik masalah yang mendapat perhatian serius oleh pemerintah pusat. Sehingga secepatnya bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dalam hal ini Pemprov Riau.

"Kami masih akan membahasnya dengan pemerintah kabupaten/kota," ujar SF Hariyanto.

Adapun harga keperluan masyarakat yang kini menjadi perhatian pemerintah, tidak hanya persoalan naiknya harga migor, dan kelangkaan solar, tapi juga persoalan naiknya harga gandum, jagung dan kedelai.

Pemprov Riau selanjutnya akan melakukan pertemuan dengan Tim Satgas Pangan di setiap kabupaten/kota di Riau dengan mengikutkan pihak-pihak terkait untuk membahas persoalan ini.

"Hal ini penting untuk disegerakan dalam rangka menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok masyarakat saat Ramadan dan Idulfitri 1443 H/2022 Masehi," ujarnya.

Belum Ikuti Ketentuan Pemerintah
Pemerintah memastikan memberikan subsidi minyak goreng curah. Meski begitu, pedagang hingga kini belum mengikuti harga eceran tertinggi (HET) yang diterapkan pemerintah, yaitu Rp14.000 per kilogram.

Pantauan Riau Pos, Jumat (18/3) di sejumlah pasar tradisional di Pekanbaru, para pedagang menjual minyak goreng curah mulai dari Rp15.000 hingga Rp17.000 per kilogramnya. Sehingga membuat masyarakat masih menjerit akan harga yang cukup tinggi tersebut. Salah seorang pedagang di Pasar Cik Puan, Ahmad mengaku, saat ini untuk harga jual minyak goreng curah masih Rp17.000 per kilogram. Hal ini dikarenakan para pedagang masih menjual stok minyak goreng curah yang dibeli dengan harga yang cukup tinggi.

"Ini stok lama. Kami harus habiskan dulu. Lagi pula stok yang baru belum datang," kata dia.

Tak hanya harga minyak goreng curah yang dinilai tinggi. Tetapi harga minyak goreng kemasan juga masih dijual dengan harga yang fantastik sehingga masyarakat mulai mengurangi pembelian minyak goreng.

"Karena mahal semua, makanya banyak yang beli minyak goreng curah. Tapi jumlahnya dikurangi karena masyarakat menengah ke bawah sudah pasti harus memikirkan keperluan lainnya yang harus dipenuhi," ucapnya.

Meskipun begitu, dirinya berharap ke depan harga minyak goreng curah maupun kemasan bisa kembali stabil sehingga masyarakat masih bisa membeli.

Sementara itu, salah seorang pembeli, Imah mengaku kesal dengan harga jual minyak goreng curah dan juga minyak goreng kemasan yang sudah tidak masuk di akal. Apalagi, banyak masyarakat yang mencoba peruntungan di saat Ramadan sehingga keperluan masyarakat akan minyak goreng cukup tinggi.

"Kita mau jualan juga susah sekarang ini. Modal semua tinggi. Harga minyak mahal dan kebutuhan pokok lainnya juga. Seharusnya pemerintah bisa pro terhadap masyarakat bukan malah membiarkan harga minyak goreng kemasan dan curah masih tinggi seperti sekarang ini," tegasnya.

Warga Mengeluh
Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM akan menggelar pasar murah menjelang Ramadan. Ini untuk membantu warga menghadapi Ramadan untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Kampar Hendry Dunan mengatakan, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM bekerja sama dengan Bulog dan PT RAPP akan menggelar pasar murah menjelang Ramadan.

"Untuk tempat pasar murah nanti akan diberitahukan. Masih berkoordinasi dengan pihak Bulog dan PT RAPP," jelas Hendry Dunan, Jumat (18/3).

Sementara untuk pasokan minyak goreng wilayah Kampar, Hendry Dunan mengatakan, sejauh ini masih terkendali.

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook