PELALAWAN (RIAUPOS.CO) - Meski saat ini intensitas hujan telah mulai menurun, namun indikator level ketinggian permukaan air disungai Kampar tetap bertahan dan kian meluap. Dimana pada Senin (17/12), berdasarkan pengukuran level air di Ponton Kecamatan Langgam, debit air sungai Kampar sudah berada pada angka 4,14 meter.
Alhasil, puluhan desa dan kelurahan di delapan kecamatan telah dilanda musibah banjir. Tidak hanya menggenangi rumah warga, namun bencana banjir ini juga telah memutus akses jalur darat warga akibat badan jalan direndam banjir. Akibatnya, sejumlah titik jalan tergenang air terpaksa diterapkan sistem buka-tutup jalan hingga pengalihan jalan oleh pihak Kepolisian Resort (Polres) Pelalawan.
Selain itu, dampak dari semakin parahnya kondisi banjir yang melanda kabupaten Pelalawan, maka Pemerintah kabupaten (Pemkab) Pelalawan telah menetapkan Kabupaten Pelalawan tanggap darurat banjir selama 14 hari sejak tanggal 14 hingga 27 desember 2018 mendatang dengan status awas.
Atas kondisi tersebut, maka Bupati Pelalawan HM Harris langsung turun ke lapangan untuk meninjau kondisi banjir dan memberikan bantuan dan dukungan moril kepada masyarakat agar dapat tabah dan wapada terhadap bencana banjir, Senin (17/12) kemarin.
Peninjauan banjir yang dilakukan Bupati Pelalawan HM Harris didampingi Wakapolres Pelalawan Kompol Rahmat Hidayat SIK serta para Kepala OPD tersebut yakni di Jalan Lintas Timur (Jalintim) KM 75 Kelurahan Kerinci Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Jalan Lintas Timur KM 83 desa Kemang Kecamatan Pangkalan kuras. Dimana di lokasi ini, kondisi Jalintim disejumlah titik tergenang air dengan ketinggian 30 hingga 50 cm.
Kepada Riau Pos, Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, bahwa dengan kondisi banjir yang melanda delapan kecamatan di Kabupaten Pelalawan, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan telah mengambil langkah cepat untuk memberikan bantuan kepada warga yang menjadi musibah banjir. (amn)
