PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Keberadaan harimau yang sempat muncul di Desa Koto Tuo, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, masih misterius. Umpan dipasang, tapi tak berhasil memancing si raja rimba untuk keluar.
Kini, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau masih mendeteksi keberadaan harimau itu. Salah satu caranya, dengan memasang camera trap di sekitaran wilayah perjumpaan harimau tersebut. “Setelah pemasangan umpan tidak berhasil, kami akan memasang tiga unit camera trap di lokasi perjumpaan warga dengan harimau,” kata Kabid KSDA Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro, Selasa (16/7).
Dengan dipasangnya camera trap ini, diharapkan pergerakan harimau akan terpantau. Ini dilakukan guna menganalisa lebih lanjut mengenai keberadaan hewan liar khas Sumatera tersebut. BBKSDA juga meminta warga untuk sama-sama menjaga keberadaan kamera agar pengamatan berjalan sukses. Kamera dipasang dalam tempo satu bulan.
“Kami mengharapkan dengan pemasangan kamera trap bisa Keberadaan Harimau mendokumentasikan harimau yang melintas sehingga dapat diketahui jenis kelamin dan perkiraan umur,” ujarnya.
Selain untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang harimau, kata dia, keberadaan camera trap juga bertujuan untuk mengetahui upaya apa yang akan dilakukan guna menjauhkan harimau dari pemukiman masyarakat. “Misalnya penghalauan atau penggiringan ke habitatnya yang paling memungkinkan untuk menjauhi pemukiman warga,” kata Heru.
Dijelaskannya, pertemuan warga dengan harimau di desa itu menandakan jika kawasan itu merupakan daerah perlintasan harimau sumatera. Hanya saja daerah ini bukanlah kawasan perlintasan yang rutin dilalui.
“Menurut pengamatan saya, merupakan daerah lintasan dengan pertimbangan tidak terjadi terus-menerus di lokasi yang sama dan tidak diganggunya umpan yang telah dipasang warga,” kata Heru.
Sebelumnya, masyarakat menemukan adanya jejak harimau di kawasan perkebunan karet warga. Warga yang berladang merasa khawatir karena keberadaan tersebut. Ikhsan (36) salah seorang warga di Desa Koto Tuo itu, mengaku melihat sendiri jejak harimau tersebut. Lokasinya tidak jauh dari perkampungan mereka.
Ikhsan menyebutkan, tidak hanya di desanya, tapi jejak-jejak harimau juga terlihat di kampung sebelah, Desa Koto Tuo Barat. Ikhsan bersama sejumlah warga lainnya begitu yakin itu jejak harimau.
“Sudah ada warga yang mengaku melihatnya. Bahkan sudah ada ternak yang mau diganggu walaupun belum pasti kebenarannya,” sebut Ikhsan. Jejak harimau ada yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari perkampungan warga. Menindaklanjuti ini, maka BBKSDA Riau memasang umpan untuk memancing harimau keluar, namun umpan ini tidak dihiraukan.(dal)