PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Embarkasi Haji Antara (EHA) Provinsi Riau, pada musim haji tahun ini tidak bisa menampung dua kloter jamaah calon haji (JCH) yang akan berangkat ke Tanah Suci. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyiasati agar para JCH tetap bisa menggunakan EHA tersebut.
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Riau Ahmad Syah Harrofie mengatakan, salah satu cara yang akan diambil yakni dengan melakukan pengaturan keberangkatan JCH dari EHA menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Simulasi pengaturan tersebut saat ini juga tengah disiapkan.
“Misalnya saja, JCH asal Pekanbaru sudah ada di EHA. Sementara JCH asal Pelalawan sudah akan menuju EHA Riau, kalau JCH asal Pekanbaru belum berangkat, maka JCH asal Pelalawan tidak kita izinkan berangkat ke Pekanbaru, tunggu JCH asal Pekanbaru keluar dari EHA dulu baru yang JCH Pelalawan berangkat,” katanya.
Menurut Ahmad Syah, seluruh EHA yang ada di Indonesia ini tidak ada yang bisa menampung JCH hingga dua kloter. Namun meskipun begitu, EHA Riau adalah termasuk yang terbesar dibandingkan dengan EHA Provinsi Jambi, Bengkulu dan Lampung.
‘’Di daerah lain itu satu kamar diisi enam JCH, kalau di Riau hanya tiga JCH satu kamar. Sebenarnya kalau mau menampung dua kloter bisa saja dengan dibuat empat orang satu kamar, tapi pihak Kementerian Agama tidak mengizinkan,” sebutnya.
Dalam EHA Riau, pihaknya juga menyediakan kamar yang dilengkapi pendingin ruangan atau AC dan ada juga yang hanya dilengkapi kipas angin. Pasalnya, ada permintaan dari beberapa JCH yang tidak bisa menggunakan AC karena tidak terbiasa dan lebih memilih kipas angin saja.
“Ada JCH yang tidak kuat pakai AC, jadi kami sediakan kipas angin saja. Jadi nantinya mana yang tidak biasa menggunakan AC, bisa memilih kamar yang hanya ada kipasnya saja,” ujarnya.(sol)