TEMBILAHAN (RIAUPOS.CO) -- Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) juga memiliki potensi sumber daya laut yang berlimpah. Salah satunya siput laut yang dapat dijadikan komoditas ekspor.
Sebagai mana disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Inhil, H Said Syarifuddin saat meninjau lokasi penakaran siput laut di Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, belum lama ini.
“Siput laut merupakan komoditas ekspor yang sangat menjanjikan. Apalagi kami punya potensi ini yang cukup besar,” kata H Said Syarifuddin.
Jika dimanfaatkan, maka potensi tersebut mampu mendorong kesejahteraan masyarakat nelayan. Khusunya, bagi mereka yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Tanah Merah.
HNSI bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Inhil lanjutnya, akan mendukung serta mendorong potensi komoditi ekspor baru di bidang hasil laut perikanan. Sehingga perekonomian masyarakat nelayan dapat meningkat.
Siput laut atau yang biasa disebut masyarakat Inhil dengan nama Cincinot, memiliki nama ilmiah buccinum undatum yang berasal dari keluarga buccinidae dari kelas gastropoda. Artinya, siput laut dapat dikonsumsi sebagai makanan.
Ketua Ranting HNSI Tanah Merah, Yusuf Aziz, yang juga sebagai pelaku usaha siput laut mengatakan, munculnya ide memulai bisnis siput laut berawal dari kondisi perekonomian masyarakat yang terlihat sedang terpuruk.
“Saya lihat masyarakat memungut siput laut dan memandang aktivitas masyarakat itu berpotensi untuk dijadikan bisnis baru. Saya mencoba menjembatani para nelayan dan melakukan ekspor ke Malaysia,” jelasnya.(ind)