PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dari 12 kabupaten/kota di Riau saat ini Pekanbaru menjadi daerah yang paling banyak ditemukan pasien positif Covid-19. Hingga Ahad (16/8), jumlah pasien positif Covid-19 di Pekanbaru sebanyak 327 pasien. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, setelah Pekanbaru, daerah lain yang banyak ditemukan kasus positif adalah Kabupaten Siak. Yakni 228 orang. Di posisi ketiga Kabupaten Kampar dengan 114 pasien.
"Sementara itu untuk daerah lainnya jumlah pasien positif -19 masih di bawah seratus pasien adalah Indragiri Hilir 55 orang, Pelalawan 55, Rokan Hilir 49, Kuantan Singingi 42, Dumai 41, Bengkalis 29, Rokan Hulu 19, Kepulauan Meranti 17, Indragiri Hulu 4, dan dari luar Riau ada 14 pasien. Jadi total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini 994 orang," ujar Mimi.
Dari jumlah tersebut, lanjut Kadiskes, untuk pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh ada 601 pasien. Jumlah pasien yang sembuh ini juga paling banyak berasal dari Pekanbaru. Yakni 198 pasien. Berikutnya Siak 105, Kampar 89, Indragiri Hilir 53, Dumai 36, Rokan Hilir 35, Pelalawan 23, Bengkalis 22, Kepulauan Meranti 13, Rokan Hulu 12, Kuantan Singingi 11, Indragiri Hulu 3, dan luar provinsi Riau 1 pasien.
"Sedangkan untuk jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal, dari Pekanbaru 6 orang. Berikutnya Siak 2 orang, Indragiri Hilir 2 orang, Bengkalis 2 orang, Kampar 1, Kuantan Singingi 1, dan Indragiri Hulu 1. Sehingga total pasien positif Covid-19 yang meninggal 15 orang," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga menginformasikan adanya penambahan 35 pasien positif Covid-19 di Riau per Ahad (16/8). Dengan demikian, total pasien positif Covid-19 di Riau saat ini menjadi 994.
"Kalau data yang disampaikan pusat, Riau bertambah 24, namun yang benar bertambah 35. Pihak pemerintah pusat salah memasukkan data," katanya.
Mimi menjelaskan, dari penambahan 35 pasien positif Covid-19 tersebut, dengan rincian Pekanbaru 11 pasien yakni DW (35), N (22), FW (34), E (48), A (58), ZN (20), Z (40), GA (2), JH (31), Z (45), RE (50). Kemudian Siak tujuh pasien. Yakni RH (54), EN (41), FA (20), MD (15), AP (35), TP (32), AR (17). Kampar lima pasien yakni YP (52), MA (28), N (42), M (45), BH (49).
"Rokan Hulu empat pasien yakni AD (22), IF (20), Y (21) dan Z (24). Pelalawan empat pasien yakni IN (48), AB (10), IH (59), RK (47). Bengkalis satu pasien yakni Z (59). Dumai satu pasien yakni HA (40). Kepulauan Meranti satu pasien yakni S (26) dan dari luar daerah satu pasien yakni ZA (25)," jelasnya.
Kemarin, juga terdapat penambahan 20 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh yakni 10 warga Kampar, 6 warga Siak, dua warga Pekanbaru , dan 1 warga Pelalawan.
Belum Tahu Tertular dari Mana
Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai mengkonfirmasi adanya satu tambahan kasus positif Covid-19 di Kota Dumai pada, Ahad (16/8). Pasien tersebut berinisial HT (40), warga kelurahaan Teluk Binjai, Kecamatan Dumai Timur. Pasien pernah bekerja di Papua tiga bulan lalu.
"Kami masih melakukan tracing kontak terhadap pasien. Karena jika tertular di Papua sangat tidak mungkin karena sudah tiga bulan lalu," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful.
Ia mengatakan pasien tersebut diketahui merupakan karyawan swasta di salah satu perusahaan. Namun dirinya belum mengetahui di perusahaan mana pasien itu bekerja.
"Penyelidikan epidemiologi masih dilakukan, saat ini pasien diisolasi di RSUD Kota Dumai," tuturnya.
Mantan Direktur RSUD Kota Dumai itu mengatakan saat ini ada tujuh pasien yang masih positif Covid-19 di Kota Dumai.
"Data yang masuk pasien Kota Dumai ada enam, satu pasien masuk dalam data pasien positif di tingkat provinsi karena bukan warga Dumai," terangnya.
Ia mengatakan dalam aturan baru kasus impor atau pasien positif Covid-19 yang dari luar daerah masuk ke data pasien positif di tingkat provinsi walaupun pasien di rawat di Kota Dumai.
"Kami hanya mengikuti arahan dari provinsi," tuturnya.
Ia mengatakan pasien positif di Kota Dumai saat ini tidak hanya diisolasi di RSUD, namun ada juga yang diisolasi di rumah sendiri. "Untuk isolasi mandiri tetap diawasi dengan ketat. Baik dari pihak RT maupun dari gugus tugas. Hal itu dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.
Ia mengaku, pihaknya terus melakukan tracing terhadap para pasien positif di Dumai. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Dumai.
"Kami meminta kepada seluruh masyarakat tetap konsisten. Di mana saja, termasuk di area perkantoran dan area ruang publik tertutup untuk selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan. Yakni memakai masker, menjaga jarak minimal 1 meter dan disiplin mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir," pintanya.
Dirinya sangat yakin jika seluruh masyarakat Dumai patuh menjalankan 3 kunci disiplin tersebut, pandemi virus ini akan segera berakhir. Tanpa partisipasi aktif dari seluruh masyarakat, maka pencegahan dan pengendalian Covid-19 akan sia-sia.
"Mari bersama sama dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Dumai," tutupnya.(sol/hsb)