SEMPAT BERGURAU , TIBA-TIBA SESAK NAPAS SEBELUM SUBUH

Subani Firdaus Samad Thaha, JCH Kota Pekanbaru yang Meninggal di Makkah

Riau | Sabtu, 17 Juni 2023 - 12:05 WIB

Subani Firdaus Samad Thaha, JCH Kota Pekanbaru yang Meninggal di Makkah
Subani Firdaus Samad Thaha (DOK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Berita Duka datang dari Makkah Al Mukarramah. Salah seorang jemaah calon haji (JCH) Riau asal Kota Pekanbaru yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 8 BTH Subani Firdaus Samad Thaha meninggal dunia, Jumat (16/6) menjelang azan Subuh.

Demikian berita duka yang dikirimkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Dr H Mahyudin MA ke WhatsApp, Riau Pos, Jumat (16/6) dari Makkah. Mahyudin mengatakan JCH dengan nomor porsi 0400084499 tersebut memiliki riwayat penyakit jantung. Subani Firdaus Samad Thaha masuk jemaah gabungan Pekanbaru dengan Rokan Hilir yang diberangkat pada 28 Mei 2023 lalu.


"Almarhum sebelumnya demam biasa. Kemarin masih sempat bergurau. Tadi sebelum subuh sekitar pukul 3 lewat tiba-tiba sesak dan langsung dilarikan ke KKHI. Beliau wafat sekitar pukul 04.15 waktu Arab Saudi. Menurut keterangan KKHI, waktu jelang azan Subuh," ungkapnya.

Lebih lanjut Mahyudin juga mengatakan JCH yang meninggal belum sempat melaksanakan ibadah haji, maka akan ibadah hajinya akan dibadalhajikan oleh petugas. "Jemaah yang meninggal sebelum sempat melaksanakan ibadah puncak haji, maka hajinya akan dibadalkan oleh petugas yang telah ditunjuk," ucapnya.

Kemarin, jenazah diurus pihak Maktab 21 untuk dimandikan, disalatkan hingga dimakamkan di perkuburan Syaraya usai Salat Jumat. Almarhum berangkat menunaikan ibadah haji bersama dengan istrinya Abdayana yang merupakan guru di SMAN 5 Pekanbaru.

Papan bunga ucapan berduka cita sudah berjejer di Jalan Tengku Zainal Abidin RT01 RW02, Kelurahan Sekip, Kecamatan Limapuluh, Kota Pekanbaru. Itu merupakan kediaman Hj Fatimah Zainaf (95), ibu dari almarhum. Sedangkan rumah almarhum berada di depan rumah ibunya tersebut. Tepat di seberang jalan itu.

Rencananya keluarga almarhum akan mendoa selama tiga malam di rumah ibunya tersebut. Namun, rumah di tepian Jalan Tengku Zainal tersebut masih terlihat lengang sekitar pukul 17.00 WIB. Riau Pos masuk ke dalam rumah dan disapa oleh Syamsi Fuad. Dia keluarga armahum dan juga adik kandungnya. "Rencananya akan ada tiga malam mendoa di rumah ibu ini," ungkapnya.

Keluarga itu terlihat sudah mempersiapkan untuk acara mendoa atau tahlilan. Karpet sudah dihamparkan dalam rumah tersebut. Selain Syamsi Fuad, masih ada keluarga lainnya dalam rumah yang sibuk melakukan persiapan.

Syamsi menceritakan, almarhum merupakan orang berkepribadian mudah bergaul. Bahkan banyak disukai oleh warga sekitar. "Saudara saya ini orangnya aktif mengikuti kegiatan di lingkungan masyarakat. Dia juga suka berolahraga," terangnya. Syamsi menambahkan, almarhum merupakan pensiunan ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dan pernah menjabat sebagai Sekretaris di Dinas Kebudayaan Riau. "Sudah pensiun sekitar tiga tahun ya," terangnya.

Syansi mengatakan, pihak keluarga tidak mendapatkan firasat apapun sebelum saudaranya itu meninggal di Tanah Suci. Apalagi, saat keberangkatan almarhum terlihat sehat.

"Gak ada firasat apapun. Pagi-pagi dapat kabar meninggal. Ya sedih tentunya tetapi inikan semua sudah kehendak Allah. Saat keberangkat beliau terlihat sehat. Memang ada riwayat sakit jantung," katanya.

Sesaat kemudian, datang seorang perempuan memakai kerudung. Dia Suswati yang merupakan Ketua RT 01, RW 03. Selain sebagai teman almarhum semasa kuliah, Suswati juga tetangga beda RW. "Terakhir saya jumpa beliau saat akan berangkat ke Tanah Suci. Dia orang baik dan dekat dengan hampir semua warga sini," ungkap Suswati dengan mata yang berkaca-kaca mengenang almarhum.

Sementara itu, rekan almarhum yang juga Kepala Dinas Kebudayaan Riau Raja Yoserizal juga mengatakan almarhum adalah orang baik. Selain sebagai abang, almarhum sudah dianggap sebagai sahabat yang enak diajak berdiskusi.

"Kami pernah satu kantor di Biro Humas, di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau. Terakhir almarhum purnabhakti di Dinas Kebudayaan Riau dengan jabatan sekretaris dinas. Bahkan kami dari fakultas yang sama di Universitas Lancang Kuning," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Raja Yose juga mengatakan walaupun sudah purnatugas, almarhum masih tetap menjalin silaturahmi dengan kawan-kawannya. Minum kopi bersama adalah cara almarhum untuk tetap bersilaturahi. "Kami merasa sangat kehilangan sosok orang baik," sebutnya.

Ungkapan yang sama juga keluar dari mulut Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Riau Erisman Yahya. Ia mengenal almarhum sebagai pribadi yang baik dan taat beragama.

"Almarhum meninggal di Tanah Suci, di tempat yang tidak semua orang bisa seberuntung itu. Karena almarhum meninggal di Tanah Suci, biasanya jenazah juga disalatkan di Masjidilharam, kesempatan yang juga tidak semua orang bisa seperti itu. Sekali lagi kita iringi kepergian almarhum dengan doa yang terbaik. Aamiin ya rabbil alamin," ujarnya.(ilo/sol)

Laporan JOKO SUSILO, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook