PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kapten kapal tanker MT ARK Progress berbendera India, JRM yang dinyatakan positif Covid-19, kini sudah sembuh dan diperbolehkan meninggalkan rumah sakit di Pekanbaru, Sabtu (15/5). JRM dirawat sejak dinyatakan positif dari hasil swab PCR dan dievakuasi Polres Dumai bersama-sama dengan Dinas Kesehatan dan KKP Dumai, Ahad (2/5) lalu.
"Benar, kapten kapal sudah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang. Hari ini (kemarin, red) kapal tanker sudah diperbolehkan kembali ke India dengan membawa 6.000 ton CPO," ungkap Kapolres Dumai AKBP Andri Ananta, Ahad (16/5).
Andri Ananta menjelaskan, kapal tanker pengangkut CPO MT ARK Progress juga sudah mengantongi Sertifikat Izin Karantina yang dikeluarkan Kantor Kesehatan Pelabuhan Laut Dumai pada 11 Mei 2021. Dengan telah mengantongin izin tersebut, maka KM ARK Progress akan berangkat menuju India dengan membawa 6.000 ton CPO asal Riau dari Pelabuhan Internasional Dumai.
"Rencananya KM ARK Progress akan berangkat meninggalkan Dumai menuju India hari ini (kemarin, red)," ungkap Andri. Andri juga menjelaskan, dari 6.000 ton CPO sawit Riau yang dibawa tersebut, pajak telah disetorkan dan diterima negara sebesar Rp10 miliar. Tak hanya itu, tutur Andri, dengan 6.000 ton CPO sawit yang dibawa ke India memiliki nilai Rp97,5 miliar.
Sebelumnya, JRM bersama empat ABK dinyatakan positif Covid-19. Kapten kapal dirawat di salah satu rumah sakit di Pekanbaru, sedangkan 4 ABK menjalani isolasi mandiri dan perawatan di atas kapal.
Terima Kasih Pemerintah Indonesia
Sementara itu JRM mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia sehingga ia dinyatakan sembuh dan negatif dari Covid-19.
"Saya the master of ARK Progress yang baru saja pulih dari Covid-19. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia," ungkap JRM dalam video rekaman yang diterima.
Selain berterima kasih, selama perawatan di rumah sakit di Pekanbaru, JRM juga mengucapkan hal serupa kepada Polres Dumai, Pemerintah Kota Dumai, Karantina Dumai, Gugus Tugas Covid-19, Agen PT Samudra Sarana Karunia.
"Terima kasih atas semua bantuan dan apresiasi diberikan kepada saya dalam pemulihan rawat inap, pengobatan dan kerja sama serta menempatkan saya kembali di kapal," jelasnya.
JRM sudah diperbolehkan pulang dengan meninggalkan rumah sakit akhir pekan lalu, Sabtu (15/5/2021). Ia kemudian langsung dibawa ke kapal tanker pengangkut CPO yang sudah bersandar sejak akhir April 2021 lalu
Kerja Keras Ciptakan Kamtibmas Kondusif
Peran Polda Riau dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Provinsi Riau memang tidak bisa dipungkiri. Hampir seluruh persoalan kamtibmas dapat tertangani dengan baik di bawah kepemimpinan Kapolda Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Puncaknya, didasari atas kegusaran Kapolda atas kenaikan kasus Covid-19 di Bumi Lancang Kuning, Polda Riau menurunkan personel untuk melakukan sejumlah upaya penekanan laju penyebaran virus.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto kepada Riau Pos, Ahad (16/5). Dikatakan Sunarto, penanganan Covid-19 secara berkesinambungan memang menjadi prioritas Polda Riau. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menciptakan situasi kamtibmas yang baik.
"Banyak upaya-upaya serta kerja keras yang telah dilaksanakan Polda Riau di bawah kepemimpinan Pak Kapolda Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. Salah satunya ialah upaya penanggulangan Covid-19. Mulai dari penurunan personel mencegah kerumunan, pembubaran keramaian hingga pelaksanaan penyekatan daerah," sebut Sunarto.
Selain upaya penekanan laju penyebaran virus corona, Polda Riau juga melaksanakan berbagai program yang berkaitan pelayanan terhadap masyarakat. Sebagai bukti bahwa kepolisian hadir di tengah masyarakat untuk mengayomi serta melayani. Sebagai contoh ialah penurunan personel secara besar-besaran untuk membantu korban banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Riau. Seperti di Pekanbaru, Kampar serta beberapa daerah lain yang terimbas banjir.
Selain itu, Polda Riau juga turut aktif melaksanakan berbagai operasi terkait pengamanan. Terakhir, ada 1.200 personel yang dilibatkan secara aktif pada Operasi Ketupat Lancang Kuning dalam rangka pengamanan Hari Raya Idulfitri 1442 H.
"Polda Riau menggelar apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan operasi kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Ketupat 2021 yang mengusung tema tingkatkan sinergi Polri dengan instansi terkait dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada perayaan Idulfitri 1442 H," terang Narto.
Operasi Ketupat Lancang Kuning, sambung Sunarto, juga didasari dengan tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,03 persen. Hal ini disebabkan adanya peningkatan aktifitas masyarakat khususnya menjelang akhir bulan suci Ramadan dan Idulfitri. Pemerintah telah mengambil kebijakan larangan mudik pada Idulfitri 1442 H, pengalaman terjadinya tren kenaikan kasus setelah pelaksanaan libur panjang, termasuk peningkatan kasus sebesar 93 persen setelah pelaksanaan libur Idulfitri pada 2020.
"Operasi Ketupat 2021 dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran dalam rangka menempatkan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi. Di India terjadi penambahan kasus baru hingga mencapai 400 ribu kasus dan angka kematian mencapai 3.500 kasus dalam sehari. Hal ini disebabkan kelengahan masyarakat terhadap protokol kesehatan. Adanya varian baru Covid-19 dari sejumlah negara yang masuk ke Indonesia seperti B.1.1.7 asal Inggris, B.1.617 asal India, dan B.1.351 asal Afrika Selatan," tambahnya.
Terakhir, Sunarto mengajak seluruh masyarakat Riau untuk patuh terhadap anjuran pemerintah. Sebab, semua kebijakan yang dilahirkan ditujukan untuk kebaikan, keamanan serta kenyamanan bersama. Dengan harapan peran serta masyarakat dapat menciptakan situasi kamtibmas yang lebih baik lagi. Termasuk penekanan penyebaran Covid-19.(egp/nda)