PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) terus membuktikan komitmennya dalam upaya menekan emisi karbon hingga 32 persen pada tahun 2030. Dengan memulai dari lingkungan perusahaan sebagai kendaraan operasional, sekaligus mendukung program pemerintah, perusahaan yang bermarkas di Pangkalankerinci, Pelalawan ini kembali mendatangkan bus listrik tahap kedua.
Saat Riau Pos datang, empat unit armada bus listrik telah terparkir di depan gedung April Learning Intitute (ALI), Senin (16/1). Bus produksi
PT Mobil Anak Bangsa (MAB) untuk PT RAPP ini menjadi enam unit armada transportasi ramah lingkungan dari dua unit pertama yang telah dioperasikan sejak tahun 2021 lalu, untuk menekan emisi karbon dalam operasionalnya.
Armada bus listrik yang didominasi dengan cat berwarna putih, dengan sedikit kombinasi warna hijau daun pada gambar keluarga kedua orang tua yang menggandeng anaknya di sebuah taman, ada beberapa pohon, tumbuhan dan hewan. Sementara pada sisi lain, badan bus ramah lingkungan itu juga ada logo APRIL dan logo komitmen Visi APRIL2030.
Serah terima empat unit bus listrik secara seremoni dihadiri Chief Operating Officer (COO) PT RAPP Eduward Ginting bersama segenap jajaran manajemen dan staf PT RAPP, Direktur Utama PT MAB Kelik Irwantono beserta direksi dan manajemen dan lainnya. Pada sambutannya Dirut MAB, Kelik mengatakan rasa syukur dan terima kasih kepada RAPP. ''Tentunya ini saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaanya kepada kami,'' ujarnya.
Eduward Ginting juga mengungkapkan rasa bangganya. ''Ini akan menjadi inspirasi dan ini salah satu komitmen kami untuk mengurangi bahan bakar fosil. Dan kami bangga sudah memiliki mobil listrik ini. Ke depan RAPP akan menambah armada lagi,'' ungkapnya.
Upaya ini dilakukan untuk menekan emisi di lingkungan perusahaan sesuai dengan komitmen APRIL pada keberlanjutan yang disebut APRIL2030. APRIL berupaya untuk mencapai nol emisi pada tahun 2030 dan penggunaan 50 persen energi bersih dari sumber terbarukan sekaligus untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam aksi perubahan iklim. Pemerintah Indonesia sendiri berupaya pemerintah menurunkan emisi karbon hingga 32 persen pada tahun 2030.
Eduward mengatakan APRIL memiliki lima filosopi (5Cs) dalam menjalankan operasionalnya yaitu Good for Community, Country, Climate, Customer, dan Company. Transisi pengunaan armada transportasi berbahan bakar fosil ke transportasi dari energi terbarukan merupakan filosopi perusahaan Good for Climate (iklim).
Dijelaskan Eduward, APRIL berupaya mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dalam kegiatan operasionalnya dengan beralih ke armada transportasi ramah lingkungan. Pembelian bus listrik dari MAB menjadi salah satu upaya APRIL dalam mengurangi pemakaian bahan bakar fosil sejalan dengan komitmen perusahaan dalam visi APRIL2030 untuk memberikan dampak positif bagi iklim (climate positive) dengan menargetkan 50 persen kebutuhan energi operasional APRIL berasal sumber energi yang lebih bersih dan terbarukan pada tahun 2030.
Empat bus listrik berdimensi 12 meter, dilengkapi dengan baterai LifePo berkapasitas 315,85 kWh dan memiliki kemampuan charging selama tiga jam. Bus listrik itu, bertipe permanen magnet synchronous motor dengan kecepatan tempuh maksimum 110 kilometer per jam.
Selain lebih nyaman dan tidak berisik, di dalam bus juga dilengkapi dengan peralatan keamanan, seperti Apar dan CCTV. Pintu mobil bus listrik dilengkapi dengan sistem lainnya, hanya dengan menekan tombol di samping driver pintu akan terbuka. Di dalam bus juga terasa dingin karena dilengkapi dengan pendingin. ''Beda rasanya, nyaman sekali dan tidak berisik di dalam bus,'' ungkap Mutia salah satu penumpang yang ikut tes bus listrik keliling kompleks RAPP itu.
Ungkapan serupa disampaikan driver bus listrik, Zulfahmi. Kepada Riau Pos ia mengaku mengendarai mobil listrik lebih nyaman. ''Tenaga terasa lebih kuat dan nyamannya lebih ya. Dan tidak berisik,'' ungkapnya setelah dari tes jalan bus listrik itu.(adv/ilo)