PELALAWAN

Desa Binaan PT RAPP Terima Sertifikat Proklim Utama

Pelalawan | Senin, 25 Oktober 2021 - 10:49 WIB

Desa Binaan PT RAPP Terima Sertifikat Proklim Utama
Penyerahan sertifikat secara virtual dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diumumkan pada Festival Iklim tahun 2021 yang dilaksanakan Selasa (19/10/2020) lalu.  (HUMAS PT RAPP FOR RIAUPOS.CO)

PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO)- Tiga desa binaan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Dusun Pandan Mukti Kampung Empang Kecamatan Koto Gasib, Dusun 1 Sei Duek Desa Teluk Paman Timur Kecamatan Kampar Kiri kabupaten Kampar dan Lingkungan 1 Kelurahan Teluk Meranti Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan,  meraih Sertifikat Proklim Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pengumuman itu sendiri dilaksanakan pada Festival Iklim Tahun 2021 yang dilaksanakan pada 19 Oktober 2020. Penyerahan Sertifi­kat Proklim dilakukan secara daring oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar.  


Siti mengapresiasi program-program terkait Proklim yang dilaksanakan oleh berbagai perusahaan. Adanya program tersebut membuktikan bahwa isu perubahan iklim semakin dipahami masyarakat dan instansi dalam kepedulian  serta aksi mitigasi. Penghargaan ini, lanjut Siti, sebagai apresiasi kepada desa dan kelurahan yang telah berperan aktif dalam meningkatkan ketahanan iklim serta menurunkan emisi gas rumah kaca.  

Direktur RAPP, Mulia Nauli mengatakan kegiatan program kampung iklim yang dilaksanakan di desa binaan terdiri  si, mitigasi dan penguatan kelompok masyarakat. 

Untuk mendukung kegiatan adaptasi, masyarakat telah melaksanakan program kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di mana dalam program ini masyarakat melaksanakan budidaya pertanian hortikultura yang ramah lingkungan dengan memaksimalkan pemanfaatan pekarangan. Dengan KRPL ini diharapkan lingkungan rumah dan perkarangan masyarakat menjadi lebih asri dan memberikan manfaat dalam ketahanan pangan dan mampu meningkatkan pendapatan. 

"Dalam kegiatan mitigasi perubahan iklim, masyarakat telah melakukan pengelolaan sampah dengan memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik dan limbah kotoran ternak dapat dibuat kompos untuk menyuburkan tanaman KRPL. Penggunaan energi baru, terbarukan dan konservasi energi dilakukan dengan membuat biogas sederhana dengan memanfaatkan kotoran ternak yang dimiliki petani," ujarnya. 

Biogas tersebut, tambahnya  dapat digunakan untuk memasak keperluan rumah tangga.(rls/gem)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook