KDD Riau Kompleks Kumpulkan 442 Kantong Darah Sempat Vakum karena Pandemi
PANGKALAN KERINCI (RIAUPOS.CO) - Sempat vakum karena pandemi, donor darah kembali diikuti ratusan karyawan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan PT Asia Pacific Rayon (APR) pada kegiatan Keluarga Donor Darah (KDD) Riau Kompleks ke-61, Sabtu (11/12) di aula Sekolah Mutiara Harapan dan berhasil mengumpulkan 442 kantong darah. Kegiatan ini disambut antusias oleh para karyawan, salah satunya oleh Dewi Satria.
Ia mengaku sudah lama menantikan kegiatan donor darah ini. Saat pendaftaran dibuka, ia langsung mendaftarkan diri. Apalagi kegiatan ini dilaksanakan dengan prokes yang ketat.
"Ini donor darah keempat saya. Senang sekali bisa mendonorkan darah untuk yang membutuhkan. Melihat berita PMI kekurangan darah, saya merasa tergerak untuk secepatnya bisa mendonorkan darah," terang karyawan bagian Land Dispute ini.
Kegiatan KDD Riau Kompleks ini diapresiasi oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Pekanbaru. Kepala Bagian Donor PMI Pekanbaru dr Kurnia Sari mengatakan dengan kembali diadakannya kegiatan donor darah oleh KDD Riau Kompleks sangat membantu ketersediaan darah.
"KDD Riau Kompleks merupakan penyumbang terbesar untuk kebutuhan darah. Saat kegiatan KDD Riau Kompleks ini vakum hampir 2 tahun karena pandemi, itu sangat terasa bagi untuk memenuhi kebutuhan darah bagi yang butuh," terang Kurnia.
Saat ini kebutuhan darah perbulan, kata Kurnia, mencapai 6.000 kantong darah. Biasanya sebelum pandemi KDD Riau Komplek selalu menyumbangkam darah dikisaran 1.000 kantong.
"Inilah harapan kami semoga kegiatan ini terus berjalan. Apalagi dilaksanakan dengan prokes kesehatan yang ketat, sudah cukup baik," katanya.
Ketua KDD Riau Kompleks, Nurul Azmi menuturkan donor darah kali ini memang sedikit berbeda. Selain dilaksanakan dengan prokes yang ketat, pendaftaran juga dilaksanakan secara online.
Setelah sempat vakum karena pandemi tengah ganas-ganasnya, Azmi mengatakan sekarang kegiatan donor darah bergeliat kembali. Antusiasme pendonor juga tinggi.
"Biasanya karyawan kita langsung daftar di tempat, tapi sekarang mereka harus mendaftar secara online. Jadi, mereka bisa memilih waktu mereka untuk melakukan donor sehingga tidak perlu mengantrelagi untuk mengurangi kerumunan," tutup Azmi.(rls/gem)