SBY Sampaikan Sinyal "Perang"

Riau | Minggu, 16 Desember 2018 - 15:20 WIB

SBY Sampaikan Sinyal  "Perang"
TINJAU: Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat meninjau atribut Partai Demokrat yang dirusak di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018).

(RIAUPOS.CO) - Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sedang merenung untuk terlibat ke dalam “perang”. Itu ia sampaikan setelah mendapatkan bukti pelaku dan pengarah perusakan atribut Partai Demokrat yang terjadi, Sabtu (15/12) dinihari. Dalam sebuah konferensi pers di Hotel Pangeran, Pekanbaru, SBY menegaskan, bahwa perang yang terjadi saat ini bukanlah perangnya.

“Ini bukan perang saya. Ini juga bukan kompetisi saya,” sebut Presiden RI ke-6 itu.

Lebih jauh dijelaskan dia, bahwa masalah perusakan atribut PartaiDemokrat di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman sudah mendapat titik terang. Ia juga memastikan telah mendapatkan bukti baru. Di mana bukti tersebut sudah mengarah kepada pelaku utama perusakan. “Ini statemen kedua setelah yang pertama saya sampaikan tadi pagi. Sehubungan dengan kasus perusakan penyobekan, pembuangan ke parit atribut Partai Demokrat, baliho yang ada foto saya dan Ibu Ani dan juga bendera Partai Demokrat,” ucapnya.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dalam kesempatan itu, SBY tidak menyebut secara gamblang siapa otak pelaku yang dimaksud. Hanya saja, dia mengaku sedang merenung dan bertafakur. Haruskah ia terlibat ke dalam perang antara Jokowi dan Prabowo kali ini.

“Saya tidak berkompetisi dengan Bapak Jokowi. Kompetisi ini antara Pak Prabowo dan Pak Jokowi. It’s not my war. It’s not my competition. Tapi kenapa justru saya dan Demokrat yang diserang dan dihancurkan seperti ini. Sekali lagi ini bukan perang saya. Mengapa saya dibeginikan,” tegasnya.

Atas masalah itu, SBY-pun sempat teringat dengan kisah perang dunia kedua. Di mana sebetulnya Amerika Serikat tidak terlibat. Hanya ada beberapa negara di Asia dan juga Eropa. Namun tiba-tiba Negeri Paman Sam itu diserang. Bahkan salah satu pangkalan militernya, Pearl Harbour, Hawai dihancurkan.

“Ya bangunlah Amerika Serikat. Karena diserang diusik. Akhirnya segalanya menjadi sejarah. Seperti apa akhir perang dunia kedua itu. Saya sedang merenung bertafakur memohon petunjuk Allah. Apakah saya harus melibatkan diri dalam peperangan yang frontal ini?” tuntasnya.

Diketahui sebelumnya, Ketum Partai Demokrat merasa sedih ketika mendapati seluruh atribut Partai Demokrat yang terpasang di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, Kota Pekanbaru dirusak OTK. Kejadian perusakan terjadi, Sabtu (15/12) sekitar pukul 1.50 WIB dini hari. Awalnya, SBY mendapat laporan dari Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan. Namun ia tidak langsung percaya dengan laporan tersebut. Serta meminta Hinca untuk turun langsung ke lokasi dan mengecek kondisi atribut.

Hinca kemudian melapor kembali ke SBY. Kali ini dirinya mengaku sudah berada di lokasi dan memastikan seluruh atribut partai memang telah rusak. Pada laporan kedua itu, SBY masih berpikiran positif. Ia kemudian memutuskan untuk mendatangi langsung dan melihat kondisi atribut Demokrat yang berada di sepanjang jalan.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook