Wakil Ketua DPD Demokrat Riau Aherson menyebut Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) PD itu tiba sekitar pukul 6.00 WIB.”Betul Mas AHY langsung terbang pesawat pertama. Diperkirakan sampai pukul 6.00 WIB,” ujar Aherson.
Menurut dia, peristiwa perusakan atribut Partai Demokrat bukan kejadian biasa. Karena itu AHY, selaku Komandan Kogasma merasa perlu mendalami kasus tersebut. Sehingga apa yang terjadi di Riau tidak lagi terulang di daerah lainnya.
Ia tidak menampik, AHY akan melakukan investigasi di Pekanbaru. “Bisa jadi. Karena beliau ingin masalah ini jadi terang benderang. Selain itu juga merupakan marwah dari Partai Demokrat,” tambahnya.
PDIP Bantah Terlibat
Di sisi lain, belakangan beredar video berdurasi 1.24 menit yang berisi sebuah peristiwa diduga penangkapan pelaku perusakan atribut Demokrat. Dalam video tersebut, terlihat seorang pemuda mengenakan kaos berwarna hitam tengah terduduk. Di sekelilingnya tampak beberapa orang yang tengah melakukan interogasi. “Mengaku kau. Kawan-kawan kau siapa. Kau mau dibawa kantor polisi ini. Ngaku Kau. Orang PDI nyuruh kau?” tanya salah seorang yang ada di dalam video tersebut.
Terduga pelaku kemudian membenarkan kalau dirinya disuruh oleh seseorang dari PDIP. Katanya, menyuruh tersebut bernama Budi Utoyo. Ia bersama 35 orang lainnya disuruh untuk merusak seluruh atribut Demokrat. Ia juga mengakui bahwa perusakan dilakukan baru satu kali. Yakni pada Sabtu (15/12) dini hari.
Menanggapi video tersebut, Ketua DPD PDIP Riau Prof Rokhmin Dahuri menyebut, video tersebut sebagai sebuah fitnah. Kata dia, PDIP melarang perusakan atribut partai manapun dan gambar pasangan calon (paslon) manapun. Sebab, perusakan semacam itu selain pengecut, juga akan merusak bangunan dan kerukunan hidup demokrasi. “Itu fitnah. Yang pasti PDI Perjuangan melarang melakukan perusakan atribut partai manapun dan gambar paslon manapun. Sebab, perusakan semacam itu selain pengecut, akan merusakan bangunan dan kerukunan hidup demokrasi,” ucap mantan Menteri Kelautan dan Perikanan era Megawati itu.
Soal pengakuan terduga pelaku di dalam video yang beredar, Rokhmin berpendapat seharusnya Partai Demokrat melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. “Maka itu, alangkah baiknya Partai Demokrat melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib, proses hukum. Sekali lagi, kami tidak pernah menyuruh oknum tersebut dan itu bukan anggota kami,” tegasnya.
Akan Laporkan SBY
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) juga mengancam akan melaporkan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono atau SBY ke polisi. Rencananya, laporan tersebut akan disampaikan ke Polda Riau, Ahad (15/12).