TPPS Riau Sinergikan Penurunan Stunting

Riau | Selasa, 16 Agustus 2022 - 07:58 WIB

TPPS Riau Sinergikan Penurunan Stunting
Wagubri Edy Natar Nasution didampingi Kaper BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia dan Kadis DP3AP2KB Riau Fariza memberi sambutan pada rakor, Senin (15/8/2022). (BKKBN FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Riau melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) yang diikuti seluruh pihak terkait dalam rangka menyinergikan program penurunan stunting di Riau, Senin (15/8).

Rapat dibuka Wakil Gubernur Riau, Edi Natar Nasution, didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Riau Fariza.


Disebutkan Wagubri, rapat koordinasi TPPS dihadiri Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Dinas Perikanan dan Kelautan serta lainnya. Di mana untuk menyamakan persepsi sehingga target 14 persen prevalensi stunting pada 2024 dapat dicapai karena memerlukan kerja sama multisektor yang efektif, efisien dan harmonis.  

“Dalam upaya percepatan penurunan stunting perlu akselerasi dan perubahan fundamental yang dilakukan dari hulu. Kebijakan yang mengatur harus dilakukan mulai pra nikah, kehamilan, masa kehamilan dan masa interval sebagai upaya pencegahan. Perlu adanya komitmen pemerintah mulai dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota sampai Desa merupakan kunci keberhasilan dalam percepatan penurunan stunting. Adanya koordinasi di setiap daerah sampai tingkat desa mutlak harus dilakukan dan merupakan kunci keberhasilan dalam pelaksanaan konvergensi stunting," ungkapnya.

Sementara itu, Kaper BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia menjelaskan, rakor juga merupakan rapat evaluasi yang dilaksanakan, setelah beberapa bulan intervensi dilaksanakan.

"Dalam proses perjalanannya tentu ada kegiatan yang dilaksanakan, dalam kegiatan yang dilaksanakan dalam jangka waktu ada target-target yang dicapai dan kemudian kita harus melakukan rapat-rapat koordinasi untuk membahas berapa capaian target di lapangan, berapa target yang ditetapkan, kemudian permasalahannya apa, dan kemudian kita tentukan solusi untuk permasalahannya," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, posisi Riau terhadap kasus stunting yang ada di Provinsi Riau melalui survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 lebih rendah dari pada nasional.

Mardalena berharap TPPS bisa melaksanakan progam yang telah direncanakan dalam mengurangi stunting yang ada di Riau.

"Progamnya sudah berjalan, progamnya sudah ada tinggal ini kita melaporkan, pemantauan, monitoring yang jelas," tuturnya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook