PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sekitar 22 meja biliar milik Pemerintah Provinsi Riau tidak dapat digunakan dan saat ini hanya tergeletak di biliar center komplek Purna MTQ Pekanbaru. Padahal meja tersebut bernilai miliaran rupiah dan baru digunakan saat PON XVIII tahun 2012 di Riau.
Sekretaris Umum Pengprov Persatuan olahraga biliar seluruh Indonesia (Pobsi) Riau, Jefri mengatakan, pihaknya berharap agar Pemerintah Provinsi Riau dapat segera menyelesaikan permasalah yang ada pada biliar center tersebut. Karena saat ini atlet biliar Riau tidak memiliki tempat untuk latihan.
“Meja-meja biliar yang ada disana sudah standar internasional. Sangat sayang jika tidak bisa digunakan untuk berlatih. Kami harapkan pemerintah bersama instansi terkait bisa segera menyelesaikan permasalah yang ada,” ujarnya.
Dengan tidak adanya sarana berlatih tersebut, lanjut Jefri, saat ini pihaknya harus berlatih dilokasi biliar lain dan setiap berlatih harus membayar.
Hal tersebut menurutnya menjadi kendala ia dan atlet biliar yang ada di Riau saat ini.
“Padahal dari sekitar 22 meja yang ada disana, ada dua meja khusus yakni jenis caroom dan english biliar yang tidak ada di tempat lain di Pekanbaru, hanya ada dibiliar center MTQ tersebut,” ujarnya.
Menurut Jefri, saat ini pihaknya harus terus fokus berlatih untuk menyiapkan atlet guna mengikuti iven pekan olahraga wilayah dan Pekan Olahraga Nasional tahun 2020 mendatang. Untuk itu, latihan intensif harus terus ditingkatkan dan harus didukung dengan sarana yang ada.
“Beberapa waktu lalu juga sudah rapat bersama dengan badan pengelola aset Pemerintah Provinsi Riau, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Riau dan juga KONI Riau. Namun hasilnya seperti apa kami masih menunggu,” sebutnya.(sol)