TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Petani sawit di Kabupaten Kuantan Singingi dihadapkan dengan situasi sulit. Harga kelapa sawit tak kunjung naik. Di kalangan petani swadaya, harganya masih berkisar Rp700 hingga Rp800 per kilogram.
Sementara dari informasi yang diperoleh, harga kelapa sawit di pabrik berkisar Rp1.170 hingga Rp1.190 per kilogram. Padahal harga sekitar satu bulan lalu masih berkisar Rp1.500 per kilogram. Kini harganya turun drastis.
“Sekarang di pabrik turun. Kalau kemarin saya mencairkan DO di pabrik, itu ada yang Rp1.170 dan ada yang Rp1.190 per kg,” kata Aswandi, salahseorang pengelola DO sawit di Kuansing, Ahad (15/7).
Kondisi harga yang tidak kunjung naik membuat para petani di Kabupaten Kuantan Singingi was-was. Pasalnya, mereka dihadapkan dengan banyaknya perhelatan pacu jalur di Kuansing dalam rangka menyemarakkan HUT RI tahun ini.
“Kalau harganya masih seperti ini, hilang semangat merawat kebun. Hasilnya tak sesuai dengan perawatan. Ntah kapan harganya seperti ini,” kata Anto, salahseorang petani sawit di Desa Sako Pangean.
Menurutnya, harga sawit yang berkisar Rp700 hingga Rp800 per kilogram ini di tingkat tauke. Ia menyadari, aksesnya untuk menjual langsung ke pabrik tidak ada. Selain produksi sawitnya yang sedikit, diakui, jaraknya dengan pabrik cukup jauh.
Merasakan semakin anjloknya harga sawit, anggota Komisi B DPRD Kuansing, Rustam Efendi SSos meminta agar pabrik tidak menekan harga sawit. Ia mengingatkan pemerintah agar turun tangan membantu menaikkan harga sawit ini.(jps)