JEMBATAN SIAK

Selain Baut, Penangkal Petir Juga Hilang

Riau | Selasa, 16 April 2019 - 10:25 WIB

Selain Baut, Penangkal Petir Juga Hilang
HILANG: Petugas Dishub melihat baut-baut jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah yang banyak hilang, Senin (15/4/2019). (EVAN GUNANZAR/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Jembatan Siak dengan total panjang 800 meter penuh kontroversi. Aksesoris jembatan seperti baut, besi, bahkan penangkal petir yang kerap hilang, membuat jembatan itu sempat akan ditutup.

Tim Pemeliharaan jembatan, Slamet mengtakan, baut yang hilang arahnya menuju Rumbai Pesisir. Bagian bawah jembatan paling ujung, bautnya banyak hilang. Disusul dengan besi dan penangkal petir yang dicuri warga. Bisa-bisa lampu dan aksesoris jembatan lain dicurinya.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Saat ditanya perihal penutupan jembatan, dia menyatakan tergantung PU. Jika barang yang hilang tak bertambah, kemudian dipasang kembali, dan keamanan terjamin, tak jadi ditutup. Namun jika semakin banyak yang hilang tidak menutup kemungkinan ditutup demi keamanan. Slamet melanjutkan, sejak penyelesaian jembatan itu belum ada proses pengamanan.

“Kalau dari kami kewalahan, kita sambil kerja, sementara awal jembatan sampai ujung jembatan jaraknya jauh. Kami hanya beraktivitas di siang hari, kalau malam kami tidak beraktivitas,” ucapnya.

Dilanjutkannya, kalau dulu waktu masih penuh ada yang standby di lokasi seperti tim pengecoran, tukang las, sekuriti. Sekarang tidak ada lagi, sudah sama PU. Sekarang tinggal tim peralatan, lima sampai enam orang saja yang bekerja. Harusnya ada patroli keliling atau yang berjaga langsung. Atau penduduk setempat yang rumahnya dekat dengan jembatan. Jadi bisa monitoring langsung dan cepat tanggap.

“Kami tidak bisa menjamin keamanan, jika kami sudah berangkat ke Jakarta. Yang diutamakan kesiapan PU dan Dishub maupun Pol PP, intinya dari pemda maupun pemprov, agar permasalahan seperti ini segera ditindaklanjuti,” ujarnya.(*3/dop/nda/sol)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook