KUANTANSINGINGI (RIAUPOS.CO) -- MEMASUKI pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) yang tinggal satu hari lagi, Bupati Kuansing kembali mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kuansing untuk melawan “racun demokrasi” seperti politik uang, ujaran kebencian, serta penyampaian berita hoax.
Hal itu disampaikan Bupati Kuansing, Drs H Mursini MSi di hadapan ratusan Linmas dan ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kuansing saat apel gelar pasukan menghadapi pemilu 2019 di lapangan Limuno, Telukkuantan, Senin (15/4) pagi.
“Ini kewajiban kita untuk mensukseskan pilpres dan pileg nantinya. Mari bersama kita jaga kualitas agar pelaksanaan pemilu sesuai dengan kaidah-kaidah demokrasi. Nah, kita harus menjadi barisan terdepan dalam melawan politisasi yang mengarah politik uang dan segala bentuk kegiatan yang akan memecah belah umat,” tegas Mursini.
Dengan mematuhi dan menjalani aturan politik yang santun dan dengan proses demokrasi yang baik, akan melahirkan pemimpin bangsa yang berkiblat kepada kepentingan masyarakat. Selain itu, berkaitan dengan hal diatas, lanjut bupati, dengan adanya satuan perlindungan masyarakat, tidak lain berfungsi untuk melindungi masyarakat.
"Nanti ada sebanyak 1.794 anggota Limnas dikerahkan untuk mengamankan tempat pemungutan suara yang tersebar di 15 kecamatan se-Kuansing. Tugas mereka sudah dimulai dari pengiriman kotak suara ke setiap TPS sehari sebelum pencoblosan,” kata Mursini.
Terkait dengan ASN, lanjut bupati, bahwa aturan netralitas sudah diatur dalam pasal 2 UU nomor 5 tahun 2014. Tidak boleh menghadiri atau mendukung kegiatan salah satu pasangan atau caleg. Apalagi berkomentar atau memberikan dukungan di media kepada salah satu paslon.(adv)