PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepolisian Daerah (Polda) Riau melakukan pemusnahan barang bukti (BB) narkotika jenis sabu-sabu seberat 276 kilogram (kg), Rabu (15/2) petang. BB tersebut merupakan hasil tangkapan Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau dari lima tersangka yang diamankan pada 29 Januari 2023 lalu.
Proses pemusnahan dipimpin oleh Wakapolda Riau Brigjen Pol Kasihan Rahmadi dan beberapa pejabat utama Polda Riau lainnya. Sebelum dimusnahkan, barang haram tersebut dilakukan pengujian keaslian terlebih dahulu yang dilakukan oleh Bidlabfor Polda Riau.
Usai dipastikan keasliannya, barulah proses pemusnahan dilangsungkan. Bongkahan sabu-sabu dimasukkan dalam wadah khusus berisikan air panas. Selanjutnya, dilarutkan serta dicampur dengan cairan pembersih. Brigjen Rahmadi memimpin langsung proses ini dan langsung ikut mengaduk BB.
Disebutkan Brigjen Rahmadi, dalam proses penangkapannya, satu dari total lima tersangka terpaksa ditembak dan tewas. Penangkapan ini, diperkirakan bisa menyelamatkan 2,7 juta jiwa masyarakat dari jerat penyalahgunaan narkotika.
Wakapolda pun mengapresiasi penangkapan yang dilakukan oleh Subdit I Direktorat Narkoba Polda Riau itu. ''Penangkapan sebanyak ini bisa menyelamatkan 2,7 juta jiwa dari jerat narkoba,'' sebut Brigjen Rahmadi.
Penangkapan sabu-sabu dalam jumlah besar ini diungkapkan Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal saat konferensi pers yang digelar di Halaman Belakang Mapolda Riau, Rabu (1/2) lalu. Dikatakan Kapolda, pengungkapan ini berawal dari informasi yang diterima oleh Subdit I Direktorat Narkoba Polda Riau perihal adanya transaksi narkotika dalam jumlah besar.
''29 Januari 2023 Ditresnarkoba Polda Riau kembali menunjukkan kinerja luar biasa. Tidak henti-hentinya melakukan pengungkapan menggunakan teknik-teknik dalam tindakan kepolisian seperti control delivery, undercover buy, dan lainnya,'' sebutnya.
''Terbukti, pada pukul 17.00 WIB di wilayah Kota Pekanbaru berhasil melakukan penyergapan sekaligus upaya paksa penangkapan dan satu dari lima tersangka meninggal dunia,'' tambah Irjen Iqbal.
Pelaku tewas ditembak petugas karena berupaya melawan dan bahkan sampai mengancam nyawa. Saat dilakukan penangkapan, pelaku sudah diperingatkan berkali-kali dengan tembakan ke udara. Namun tersangka tetap meluncurkan kendaraan mobilnya ke arah petugas. ''Kita kembangkan. Saya datang ke lokasi dan saya apresiasi. Saya perintahkan menangkap pelaku utama sampai ke jaringan inti,'' ujar Kapolda.
Dia menyebutkan, selama setahun dirinya menjabat, lembaga yang ia pimpin sudah berhasil mengamankan 1 ton lebih narkotika jenis sabu-sabu. Selain sabu-sabu, ada juga jutaan butir pil ekstasi, puluhan kg ganja, dan masih banyak narkotika jenis lainnya. Bahkan pengungkapan hari itu, merupakan tangkapan terbesar narkoba sepanjang sejarah Riau dengan jumlah 276 kg sabu-sabu.
''Ini saya dapat informasi dari Kabid Humas, bahwa tangkapan 276 kg sabu-sabu merupakan terbesar sepanjang sejarah Polda Riau. Beliau kan sudah sangat lama di sini,'' papar mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.
Irjen Iqbal kemudian melontarkan pujian kepada Kombes Yos Guntur. Menurut dia, wajar ia menyebutkan Kombes Yos Guntur merupakan pejabat utama (PJU) terbaik. Sebab, hampir setiap bulan direktorat yang ia pimpin berhasil mengungkap peredaran gelap narkotika dengan jumlah yang sangat besar.
''Wajar kalau saya bilang beliau PJU terbaik. Bukan berarti yang lain tidak. Akan tetapi Pak Yos berhasil menunjukkan prestasi yang konsisten dalam setiap waktunya,'' ungkapnya.(nda)