Surat Keterangan untuk Hindari Stigma

Riau | Minggu, 16 Februari 2020 - 12:06 WIB

Surat Keterangan untuk Hindari Stigma
DITERBANGKAN KE JAKARTA: Warga negara Indonesia dari Wuhan yang menjalani observasi di Lanud Raden Sadjad, Natuna, Kepri bersiap untuk diterbangkan ke Jakarta, Sabtu (15/2/2020). (RPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Masa observasi di Pangkalan Terpadu TNI sudah selesai kemarin (15/2). Sebanyak 238 warga negara Indonesia yang dari Hubei, Cina, 5 tim aju, dan 42 tim penjemput dapat kembali ke pelukan keluarga.

Pukul 15.24 pesawat milik TNI dengan nomor registrasi A-7306 sampai Bandara Halim Perdanakusuma.


Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto keluar pertama kali. Diikuti lima pejabat lainnya di belakangnya. Selanjutnya peserta observasi turun mereka melambaikan bandara merah putih. Dalam pemulangan tersebut ada tiga kali penerbangan. Pesawat Boeing 737-400 itu merupakan yang pertama landing. Masih ada satu Boeing dan Herkules yang menyusul selanjutnya.

Di apron Bandara Halim Perdanakusuma, puluhan pejabat menjemput mereka. Sementara keluarga menunggu di sisi bandara komersil. Peserta observasi seluruhnya keluar dari pintu selatan. Selanjutnya mereka bertemu dengan tim penjemput dari masing-masing pemerintah daerah.

‘’Tadi saat salaman dengan anak-anaknya, ada yang sampai menangis,’’ tutur Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati. Mufida merupakan salah satu pejabat yang turut menjemput.

Sayangnya, proses kepulangan peserta observasi tak dibarengi dengan informasi yang jelas. Mufida menemukan ada keluarga yang menunggu di pintu kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma. Mereka hanya mengetahui dari pesan yang dikirimkan anaknya kalau penjemputan ada di Bandara Halim Perdanakusuma. Sayangnya sampai bandara, tak ada kejelasan informasi.

‘’Saya sudah tekankan kepada pemerintah kalau harus ada informasi dan transparansi,’’ ungkap Mufida.(fiz/jpg)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook