PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Jumat (15/1), puluhan tenaga kesehatan (naskes) di Kota Pekanbaru mendapatkan vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Pemberian vaksin dilakukan di semua puskesmas yang ada di Kota Bertuah. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru M Noer mengatakan, pada tahap awal pemberian vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan ini direncanakan sebanyak 86 orang.
"Di hari pertama ini (kemarin, red), seluruh puskesmas di Kota Pekanbaru sudah menjemput vaksin di Instalasi Farmasi Kota Pekanbaru yang berada di Jalan Garuda, Kecamatan Tampan untuk nantinya dilaksanakan vaksinasi terhadap 86 tenaga kesehatan," kata M Noer, kemarin.
Presedur pengambilan vaksin Covid-19 yang akan dibawa ke seluruh puskesmas itu harus dikawal ketat oleh aparat kepolisian dan TNI guna memastikan keamanannya selama di perjalanan.
"Puskesmas yang terbanyak melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan yaitu Puskesmas Limapuluh sebanyak 15 orang dan Puskesmas Tenayan Raya sebanyak 14 orang. Tadi memang sempat ada satu puskesmas yang kita tunda pemberian vaksinnya yaitu Puskesmas Langsat. Tapi setelah ada tim penanggungjawabnya memastikan pelayanan vaksinasi di puskesmas tersebut bisa dilakukan, akhirnya kami berikan izin pengambilan vaksinnya. Apalagi saat ini jam pelayanan vaksinasi mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB," ujar M Noer.
Daftar Online
Sementara itu pantauan Riau Pos di di Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Jalan Garuda, Kecamatan Tampan, tampak sejumlah tenaga medis dari sejumlah rumah sakit datang untuk mendapatkan vaksinasi. Saat baru tiba di area parkir, para calon penerima vaksin harus melewati protokol kesehatan yang berlaku di puskesmas tersebut. Seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Setelah itu mereka diminta untuk melakukan verifikasi data melalui aplikasi yang telah berhubung langsung dengan BPJS Kesehatan dan juga Kominfo Pekanbaru, barulah mereka dilakukan pengecekan kesehatan sembelum nantinya mendapatkan suntikan vaksin dan dilakukan observasi pasca-vaksinasi. Kepala Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap drg Endang Purwanti menyebutkan, seluruh puskesmas di Pekanbaru melakukan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan yang ada di Kota Pekanbaru. Salah satunya di Puskesmas Sidomulyo Rawat Inap. Di mana di puskesmas ini ada sebanyak enam nakes yang terdaftar untuk melakukan vaksinasi.
"Hari pertama pelaksanaan vaksinasi untuk tenaga kesehatan ini cukup berjalan lancar, namun kami masih mendapatkan sejumlah kendala di sistem yang ada. Kegiatan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan ini akan dilaksanakan hingga waktu yang masih belum ditentukan," kata dia.
Dengan adanya vaksin Covid-19 ini, Endang merasa senang dan mengimbau masyarakat untuk tidak takut saat nantinya menerima vakasin Sinovac tersebut karena sudah teruji dan memiliki sertivikasi aman dari BPOM. "Kami juga melakukan sosialisasi dan penyuluhan secara door to door kepada masyarakat agar mereka tidak khawatir lagi dengan efek samping dari vaksin tersebut," ucapnya.
Sementara itu, penerima vaksin pertama di Puskesmas Rapat Inap Sidomulyo Prasetio mengatakan, saat mengetahui dirinya menjadi orang pertama yang menerima vaksin di Puskesmas tersebut ia merasa kaget sekaligus senang. Pasalnya, saat mendapatkan informasi melalui SMS dan diminta melakukan pendaftaran secara online melalui aplikasi www.pedulilindungi.com, ia memang memilih Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo sebagai tempatnya memperoleh vaksinasi karena berada tidak jauh dari tempat kerjanya.
"Senang sih bisa jadi yang pertama. Saya rasa langkah baik ini bisa diikuti oleh seluruh masyarakat,” katanya. Tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Awal Bros Panam ini setelah mendapatkan vaksinasi mengaku tidak merasakan efek samping apa pun seperti yang selama ini ditakutkan semua orang. Sudah lewat dari waktu observasi tidak ada gejala apa-apa. Jadi yang dipikirkan selama ini ada efeknya itu salah," tuturnya.
Tak seberuntung Prasetio. Ari yang juga nakes dari RS Awal Bros Panam harus gigit jari karena kendala sistem yang terjadi pada datanya sehingga ia harus menunggu waktu lama untuk bisa mendapatkan vaksinasi.
"Iya data di sistemnya itu ada kendala. Masa umur kita dibuat di sana tahun 2020. Ya karena menunggu sudah lama dan pelayanan terhenti pukul 12.00 WIB, jadi kami disuruh pulang dulu. Nanti mereka akan mengabari kapan waktu kami bisa divaksinasi," ujarnya. (sol/ayi/end/ted)