PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - SUDAH 20 bulan pandemi Covid-19 terjadi di Riau. Penambahan kasus positif tertinggi pernah mencapai dua ribuan orang dalam sehari. Setelah 20 bulan, kasus harian di Bumi Lancang Kuning nihil atau tidak terdapat penambahan pasien positif Covid-19 per Ahad (14/11).
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, dengan tidak adanya penambahan pasien positif Covid-19 tersebut, total penderita Covid-19 di Riau sebanyak 128.156 orang.
"Sementara itu, untuk pasien yang sembuh bertambah sembilan pasien. Sehingga total 124.000 orang yang sudah sembuh," katanya.
Untuk kabar baiknya, juga tidak terdapat pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Sehingga total pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Riau tetap 4.115 orang.
Dari total pasien positif Covid-19 Riau, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak sembilan orang. Sementara yang menjalani isolasi mandiri 32 orang.
"Sehingga saat ini jumlah pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri 41 orang," ujarnya.
Sementara itu, untuk suspect yang menjalani isolasi mandiri 3.332 orang dan yang isolasi di rumah sakit 32 orang. Total suspect yang selesai menjalani isolasi 116.464. Sedangkan yang meninggal dunia 494 orang.
Mimi juga berpesan, dengan masih adanya pasien positif Covid-19 di Riau, pihaknya mengajak masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan. Terutama saat beraktivitas di luar rumah.
"Mari kita sama-sama menjaga diri dan orang sekitar kita dengan terus menerapkan protokol kesehatan. Mencuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker," ajaknya.
Sementara itu, pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan dengan sasaran 32.923 orang, vaksinasi dosis pertama justru mencapai 44.921 atau 136,4%. Sementara vaksinasi dosis kedua mencapai 42.416 atau 128,8%. Sementara itu vaksinasi dosis ketiga baru 23.405 atau 71,1%. Berikutnya pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi lansia dengan sasaran 322.466 orang, dosis pertama baru mencapai 76.723 atau 23,79%. Sedangkan dosis kedua baru 53.033 atau 16,45%.
"Untuk pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi pelayan publik dengan sasaran 349.418 orang, dosis pertama mencapai 580.183 atau 166,04%. Vaksinasi dosis kedua juga melebihi ekspektasi 494.092 atau 141,40%. Sementara pencapaian vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum dengan sasaran 3.451.350 orang, dosis pertama 1.059.820 atau 30,71%. Sementara dosis kedua baru 589.207 orang atau 17,07%," paparnya.
Waspada, Kasus Covid-19 Melonjak
Masyarakat perlu mewaspadai meningkatnya kasus Covid-19. Data Kementerian Kesehatan per Ahad (14/11) menunjukkan kasus harian Covid-19 paling banyak ada wilayah DKI Jakarta, yaitu 92. Di bawah DKI Jakarta ada Jawa Tengah dengan 30 kasus baru, sedangkan di Jawa Timur ada 28 kasus baru Covid-19. Selanjutnya, Kalimantan Barat memiliki 26 kasus baru. Baru di bawah Kalbar ada Jawa Barat dengan penambahan 25 kasus baru. Adapun soal pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh, paling banyak ada DKI Jakarta dengan 109 orang. Selanjutnya secara berurutan ialah Jawa Barat (60 pasien), DI Jogjakarta (49 kasus), dan Jawa Tengah (39 pasien). Untuk kasus meninggal, di DKI Jakarta dan Kalbar masing-masing ada satu korban jiwa. Adapun di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, masing-masing dua korban jiwa.
Secara nasional penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 339. Dengan demikian, total jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air sejak pandemi sudah mencapai 4.250.855. Data juga menunjukkan tambahan pasien yang sembuh sebanyak 503 orang, sehingga total 4.098.178 orang. Adapun kasus pasien meninggal mengalami penambahan 15 jiwa, atau total 143.659 orang.
Sebelumnya, Ketua Sub Bidang Komunikasi Publik Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Troy Pantouw mengimbau masyarakat tidak abai terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) sekalipun kasus penularan menurun.
"Masyarakat merespons fenomena penurunan angka penularan dan pelonggaran PPKM secara euforia dan mulai abai terhadap Prokes COVID–19," ujarnya. Troy lantas mencontohkan kondisi yang terjadi di Jakarta.
"Di Jakarta, masyarakat sudah banyak yang abai dengan prokes," katanya.
Troy menuturkan angka penularan Covid–19 di Tanah Air memang menurun dan tingkat keterisian rumah sakit juga sudah berkurang, sehingga pemerintah mulai melonggarkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dengan aturan PPKM yang longgar, tingkat mobilitas masyarakat menjadi meningkat. Sayangnya, kedisiplinan masyarakat terhadap prokes juga menurun. Untuk mengantisipasi terpaan penularan gelombang ketiga Covid-19, pemerintah telah mengambil beberapa langkah.(jpg/ted)
Laporan: SOLEH SAPUTRA (Pekanbaru)