RENGAT (RIAUPOS.CO) – Pelaksanaan pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat sempat mengalami minus progres pekerjaan hingga mencapai dua persen. Dengan kondisi itu, pihak kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas di imbau agar dapat menggesa pekerjaan.
Minus progres pembangunan gedung RSUD Indrasari Rengat diketahui berdasarkan tinjauan Tim Pengawal, Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri (Kejari) Rengat. “Benar, perkerjaan pembangunan gedung RSUD Indrasari Rengat ditemukan minus dua persen,” ujar Kajari Rengat Supardi SH melalui Kasi Intelijen Kejari Inhu Bambang Dwi Saputra SH, Rabu (14/11).
Menurutnya, atas temuan keterlambatan progres pembangunan gedung RSUD Indrasari Rengat langsung digelar rapat bersama dengan Direktur RSUD, kotraktor pelaksana dan konsultan pengawas. Dari pertemuan tersebut diketahui keterlambatan progres pelaksanaan pembangunan disebabkan oleh faktor alam yakni musim hujan.
Penyebab keterlambatan itu juga sesuai dengan lokasi pekerjaan yang berada di bagian diluar gedung. “Keterlambatan ini dapat dimaklumi. Namun demikian, kepada kontraktor pelaksana diminta untuk menggesa pekerjaannya,” sebutnya.
Hanya saja menggesa pekerjaan tersebut tetap berpedoman kepada tepat mutu, tepat sasaran dan tepat biaya. “Jangan pula ketika diminta untuk digesa, pekerjaan menjadi amburadul,” tegasnya.
TP4D tetap optimis pekerjaan pembangunan gedung RSUD Indrasari Rengat dapat tuntas jelang akhir tahun anggaran. Bahkan pembangunan gedung tersebut dapat tuntas sebulan sebelum tahun anggaran berakhir. Sementara pembangunan gedung RSUD Indrasari Rengat menggunakan anggaran senilai Rp16,8 miliar lebih.(kas)