M FAKHRI ROMZI, S. TR. KES (TERAPIS WICARA KLINIK TUMBUH KEMBANG RS AWAL BROS)

Stimulasi Bahasa dan Bicara pada Anak

Riau | Minggu, 17 Oktober 2021 - 10:28 WIB

Stimulasi Bahasa dan Bicara pada Anak
M Fakhri Romzi, S. Tr. Kes (Terapis Wicara Klinik Tumbuh Kembang RS Awal Bros) (RS AWAL BROS FOR RIAUPOS.CO)

Misalnya, saat si anak mengucapkan kata "cucu" untuk susu, orang tua bisa membenarkannya dengan merespon "iya, ini susu". Ambil banyak kesempatan untuk berbicara, mendengarkan, dan merespons anak. Orang tua dapat melakukan ini saat mandi atau saat  makan.

Bernyanyi dan Bercerita
Bernyanyi dan bercerita merupakan cara efektif yang dapat orang tua lakukan sebagai stimulasi perkembangan bahasa dan bicara anak. karena bernyanyi dan bercerita tak hanya memberikan pelajaran pada perkembangan bahasa dan bicara namun juga merupakan cara bermain anak yang menarik dan menyenangkan untuk anak.


Anak pasti senang untuk diajak bernyanyi. orang tua dapat memilihkan lagu sederhana yang mudah untuk diingat dan dihafalkan anak. orang tua juga bisa mengajarkan anak bercerita tentang kesehariannya atau sekedar menceritakan cerita dongeng kepadanya.

Bernyanyi dan bercerita mampu mengembangkan kosa kata berbahasa anak, serta melatih daya ingat anak melalui lagu.

Instruksi dan Pertanyaan
Penting bagi orang tua untuk memberikan instruksi dan pertanyaan untuk mengasah kemampuan bahasa dan bicara anak. Dengan memberikan instruksi kecil seperti "Dek, ambilkan mama sendok ", anak akan mengetahui kosa kata benda dan belajar menanggapi instruksi " ambil ".

Stimulasi lain juga dapat diberikan melalui pertanyaan. Tanyakan hal-hal sederhana yang sekiranya mampu untuk anak tanggapi. Misalnya, "Adek tadi sore main dimana?"."Adek mau makan?", dan sebagainya. Perkembangan anak juga meliputi kemampuan bahasa dan bicara, maka coba ajukan pertanyaan sederhana padanya untuk mulai berinteraksi.

Hindari tergesa-gesa saat berbicara dengan anak dan pilihlah kata-kata sederhana supaya lebih mudah dipahami anak. Hindari mengoreksi kata-kata yang salah diucapkan, contohnya saat ia melihat buku dan ia menyebut "Itu bubu", Ibu jangan langsung mengatakan "Salah, gimana sih kamu." Tapi sebaiknya langsung membenarkan, " iya ini buku."

Mengoreksi dengan cara yang salah tak baik untuk perkembangan anak. Jangan lupa untuk bantu anak dalam mengungkapkan emosi yang sedang dirasakan karena ini merupakan bagian penting dalam perkembangan anak.

Coba kegiatan terarah yang bervariasi
Lakukan banyak permainan yang melibatkan interaksi seperti bermain peran, menyembunyikan mainan kemudian biarkan ia bermain dengan mencari mainan tersebut. Bila ia sudah bisa berjalan, orang tua bisa mencoba untuk meminta anak mengambil sesuatu.

Atau bisa mengenalkan anak dengan memberinya buku gambar, krayon, atau pensil warna supaya ia bisa berkreasi dengan benda yang diberikan. Pilihlah mainan anak yang memunculkan pemecahan masalah, misalnya bermain puzzle atau permainan menyusun balok kayu.

Menyebutkan objek-objek yang ada pada buku gambarnya. Meniup gelembung sabun dan biarkan ia memecahkannya. orang tua juga bisa menyediakan bola untuk anak supaya ia berlatih cara melempar dan menendang bola. Permainan seperti ini bermanfaat untuk perkembangan anak.

Menjelajahi dan ingin tahu apa saja yang ada di sekitarnya sudah menjadi hal yang alami untuk anak. Untuk memenuhi kebutuhan ini, orang tua bisa mengajak anak ke ruangan terbuka seperti taman, teras depan rumah, atau halaman belakang rumah dan biarkan ia bereksplorasi dengan alam serta lingkungan sekitarnya.

Stimulasi yang orang tua berikan melalui perkataan, akan anak simpan dalam memorinya dan suatu saat anak akan meniru apa yang dia dengarkan, baik yang diajarkan orangtua maupun yang dia dapat dari lingkungan sekitarnya.

Oleh karena itu, penting juga bagi orang tua untuk selalu mengajarkan anak berbicara dengan kata-kata yang positif dan tetap menjaga lingkungan anak agar tetap kondusif. Stimulasi bicara yang tepat akan membantu anak untuk mengeluarkan kata-katanya. Yang terpenting, sebagai orang tua, tetap sabar dan konsisten menstimulasi anak.

Tidak perlu terburu-buru, ketika anak siap, dia akan mulai berbicara karena perkembangan setiap anak tidak bisa disamakan. Penting juga bagi orang tua untuk tidak membanding-bandingkan kemampuan anak dengan anak lainnya. Perlu diketahui bahwa perkembangan dan pertumbuhan setiap anak berbeda-beda. Namun, tetap usahakan stimulasi yang maksimal agar tumbuh kembang anak sesuai, cepat tanggap dan aktif bergerak.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook