Akses Lima Desa Terputus

Riau | Senin, 15 Oktober 2018 - 13:30 WIB

Akses Lima Desa Terputus
JASA PENYEBERANGAN: Masyarakat Kelurahan Kota Lama menyiapkan jasa transportasi sampan untuk menyeberangkan masyarakat lima desa di Kunto Darussalam, akibat Jembatan Pisangkolek terendam banjir dari luapan air Sungai Rokan, Kamis (13/10). Ahad Petang banjir sudah surut, namun kendaraan roda dua dan empat belum bisa melintasi jembatan.

PASIRPENGARAIAN (RIAUPOS.CO) - Jembatan Sungai Pisangkolek yang menghubungkan lima desa di Kecamatan Kunto Darussalam, dari Kelurahan Kotalama menuju Desa Kota Baru, Kota Raya, Muara Dilam, Pasir Indah, dan Desa Pasir Luhur tidak bisa dilintasi oleh kendaraan bermotor roda dua dan roda empat sejak Kamis (11/10) hingga Ahad (14/10).

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Pasalnya ketinggian Jembatan Sungai Pisang Kolek di Kelurahan Kotalama yang cukup rendah, tak bisa dilalui akibat meluapnya air Sungai Rokan.Kondisi itu mengakibat akses transportasi masyarakat lima desa dan Kelurahan Kotalama di Kecamatan Kunto Darussalam terputus.

Atas kondisi itu, masyarakat setempat menawarkan jasa penyeberangan bagi kendaraan bermotor untuk keluar dari desa.

Lurah Kota Lama Aly Yusuf SSos, Ahad (14/10) membenarkan, sejak Kamis (11/10) hingga Ahad petang, akses transportasi masyarakat lima desa terputus, karena Jembatan Sungai Pisangkolek di Kelurahan Kotalama terendam banjir akibat meluapnya air Sungai Rokan.

 Menurutnya, saat ini kondisi banjir yang merendam Jembatan Sungai Pisangkolek sudah mulai surut, tapi jembatan tersebut belum bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Sehingga menjadi kendala bagi masyarakat untuk keluar, dengan terputusnya akses transportasi.

 Untuk menyeberang, masyarakat harus menggunakan jasa sampan untuk bisa menyeberang yang disediakan masyarakat.’’Sejak Kamis lalu, banjir merendam Jembatan Pisang Kolek.

Sekarang air sudah   surut. Tapi jembatan belum bisa dilalui. Sehingga kondisi itu memberikan dampak terhambatnya transportasi masyarakat dan pendistribusian hasil pertanian dan perkebunan masyarakat di Kecamatan Kunto Darussalam,’’ katanya.

Diakuinya, jalan alternatif lain bagi masyarakat lima desa yaitu, dengan menuju jalan ke PKS PT Ekadura Indonesia (EDI). Namun jaraknya lebih jauh, yang biasanya hanya ditempuh sekitar 7,5 kilometer (Km), kini masyarakat harus memutar dengan jarak tempuh hampir sekitar 40 Km.

Dijelaskannya,  untuk sekali menyeberang sepeda motor dan pengendara, masyarakat dikenakan jasa antara Rp40 ribu hingga Rp50 ribu, dengan dua sampan yang disediakan.

‘’Jika Senin (15/10) kondisi Jembatan Pisangkolek tak bisa dilewati oleh kendaraan bermotor, maka anak-anak sekolah akan libur lagi,’’ katanya.

Aly  menjelaskan, akibat luapan Air Sungai Rokan,  sekitar 554 kepala keluarga (KK) di Kelurahan Kota Lama  terkena dampak banjir, namun saat ini sudah berangsur surut.

Ratusan KK yang terkena dampak banjir tersebut terdiri dari warga RW 8 dengan 3 RT sebanyak  105 KK dan RW 9 dengan 5 RT sebanyak 152 KK. Sedangkan RW 06 Sei Kuti Jaya sebanyak 297 KK

Dia menambahkan, hingga petang ini, akses jalan sudah bisa dilewati khususnya di Sei Kuti Jaya, namun yang menjadi kendala masalah transportasi adalah masyarakat di daerah lingkungan Pelanduk, mereka harus melewati jembatan Pisangkolek.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook