PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Dinas Pendidikan Provinsi Riau mengumumkan penundaan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk tingkat SMA/SMK di Riau. Seharusnya, PPDB untuk tingkat SMA/SMK tersebut dimulai, Senin (14/6). Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau Zul Ikram mengatakan, terkait penundaan PPDB tersebut juga sudah disampaikan surat kepada para kepala SMA/SMK negeri di Riau.
"Pelaksanaan PPDB online jenjang pendidikan SMA/SMK negeri se-Provinsi Riau yang semula dilakukan mulai 14-21 Juni ditunda pelaksanaannya," kata Zul Ikram.
Penundaan tersebut, lanjutnya, juga sudah merupakan hasil keputusan dari rapat bersama yang dilakukan dengan Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau Masrul Kasmy. Kemudian juga memedomani petunjuk teknis pelaksanaan PPDB 2021/2022.
"Untuk jadwal pelaksanaannya kembali akan diumumkan selanjutnya. Penundaan ini dilakukan karena ada kendala teknis yang perlu diselesaikan. Penundaan paling lama 14 hari," jelasnya.
Sementara itu Masrul Kasmy mengatakan, alasan ditundanya pelaksanaan PPDB karena masalah teknis jaringan. Ada salah satu provider yang mau memberikan layanan gratis, tetapi jaringan tidak bagus. Sementara jika dilakukan pembayaran dengan provider yang berbayar, harus dilakukan sistem pembayaran yang sesuai aturan.
"PPDB ditunda karena tim masih mengkaji beberapa regulasi, termasuk hal yang teknis supaya jangan salah, terutama dari sisi penganggaran," ujar Masrul.
Dijelaskan Masrul, ada salah satu vendor yang menawarkan gratis untuk pelaksanaan PPDB secara online, namun setelah dilakukan pengecekan dan uji coba tidak maksimal. Hal ini karena jaringan yang tidak bagus, sehingga nantinya akan menyulitkan siswa dalam mendaftar PPDB. Sementara jika menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pembiayaan PPDB, tidak dibenarkan.
"Khawatir kita, mau gratis ternyata di-launching bermasalah sistem jaringan, atau yang lainnya seperti fitur masuknya. Maka sementara biarlah kita tunda dulu karena masih ada waktu sampai dengan awal Juli," sebutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, penundaan pelaksanaan PPDB untuk tingkat SMA/SMK sederajat ini karena belum adanya solusi setelah tidak diperbolehkannya oleh Inspektorat Provinsi Riau, menggunakan dana BOS untuk membayar pihak jaringan seluler Indosat sebagai provider untuk pendaftaran PPDB secara online.
Datangi Sekolah, Pastikan Keputusan Pemprov Riau
Keputusan mendadak Pemprov Riau mengundur jadwal PPDB SMA/SMK tahun ajaran 2021-2022, membuat bingung calon keluarga peserta didik asal Kepulauan Meranti. Pantauan Riau Pos, terhadap simpang siur informasi penundaan PPDB tersebut membuat sejumlah calon wali murid berdatangan ke SMAN 1 Tebingtinggi, Selatpanjang, Senin (14/6) pagi.
Menindaklanjuti kondisi itu, pihak sekolah terpaksa menyediakan pelayanan khusus untuk melayani para orang tua atau wali murid yang datang.
Ketua PPDB SMA N 1 Tebingtinggi Fadillah S.Si saat ditemui, mengatakan pendaftaran awalnya memang dijadwalkan pada Senin (14/6). Namun mendadak diundur dengan waktu yang belum ditentukan.
Dari informasi yang diterima pihak sekolah melalui Pemprov Riau, Fadillah mengungkapkan bahwa penundaan dikarenakan masalah teknis aplikasi untuk pendaftaran. Dirinya mengatakan pihaknya memang telah melakukan sosialisasi secara luas untuk pendaftaran PPDB sesuai dengan jadwal sebelumnya. Baik melalui media spanduk dan pamflet maupun informasi media sosial.
"Ternyata malam tadi (Ahad, red) kami mendapatkan informasi dari dinas bahwa terjadi penundaan yang intinya karena kendala teknis yang sepenuhnya belum terselesaikan," ungkapnya.
Hal tersebut juga yang membuat para orang tua maupun wali calon murid kemudian mendatangi sekolah. "Makanya kami sengaja menyiapkan layanan informasi khusus di depan sekolah agar untuk menyampaikan informasi penundaan dan mendata para orang tua yang hadir untuk kita informasikan informasi terbaru nantinya," bebernya.
Dia mengatakan belum bisa memastikan kapan PPDB akan dibuka, karena hal tersebut menjadi kewenangan provinsi.
"Informasinya nanti akan dibuka pada tanggal 28 Juni, tapi itu selama kendala teknis tadi selesai. Karena itu jadi kewenangan provinsi, kami sekolah sifatnya hanya menjalankan saja," tuturnya.
Dirinya juga berharap kepada orang tua/wali murid dapat bersabar terkait persoalan ini. Sebagai tambahan di Sekolah SMA N 1 Tebingtinggi menyediakan kuota sebanyak 288 untuk siswa baru dengan delapan rombongan belajar (rombel).
PPDB juga dipastikan akan menggunakan sistem online dengan mengacu pada 4 kategori yaitu zonasi, prestasi, afirmasi dan pindahan orangtua.(sol/wir)