PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Provinsi Riau menjadi daerah yang dinilai terbaik dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Bahkan, upaya penanganan ini bakal dijadikan sebagai role model secara nasional. Keberhasilan itu, tak lepas dari sinergitas seluruh pihak di Bumi Melayu. Di antaranya peranan masyarakat dalam mematuhi prokotol kesehatan anjuran pemerintah guna memutus penyebaran virus corona.
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyampaikan, penerapan prokotol kesehatan menjadi hal terpenting dalam pemberlakuan new normal. Protokol kesehatan, kata dia, upaya untuk mencegah penularan Covid-19, dan menjadi bagian dari masyarakat tanpa harus diawasi, serta dilakukan atas dasar kesadaran masyarakat itu sendiri.
"Tetap jaga protokol kesehatan. Protokol kesehatan jadi bagian dari kita untuk dijalankan. Tanpa harus diawasi," ujar Agung, Sabtu (13/6).
Jenderal bintang dua ini menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Riau. Karena forkopimda Riau, didukung seluruh komponen institusi dan masyarakat, telah mendapat apresiasi dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis dalam keberhasilan penanganan Covid-19 serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Tentu ini akan kita jalankan dan jadi modal kita. Bahwa kita optimis telah menjadi yang terbaik. Ini capaian, dan capaian itu (didapat) melalui proses. Hari ini kita terus menjaga supaya proses pencapaian ini bisa dipertahankan," sebut mantan Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIN).
Keberhasilan itu dibuktikan dengan terus menurunnya masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 di Bumi Melayu. Tak hanya itu saja, angka persentase kesembuhan pasien positif di Riau, saat ini merupakan yang tertinggi di Indonesia atau mencapai 89,17 persen. Jumlah tersebut mengalahkan Aceh yang berada pada peringkat kedua yakni sebesar 81,82 persen.
Tercatat pada akhir pekan lalu, pasien positif Covid-19 di Riau masih 125 orang. Dari jumlah tersebut, 10 pasien masih dirawat, 109 dinyatakan sehat dan enam orang meninggal. Sedangkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirawat 58 orang. 1.344 sudah dinyatakan sehat, dan orang dalam pemantauan (OPD) yang masih menjalani pemantauan sebanyak 3.694 orang.
Kondisi lantaran masyarakat dinilai disiplin mengikuti anjuran pemerintah seperti tetap berada di rumah jika tidak ada kepentingan keluar, dan membatasi interaksi atau kontak secara langsung. Kemudian, menggunakan masker, menjaga jarak atau physical distancing, serta rajin mencuci tangan. Bahkan saat pemberlakuan new normal, seluruh tempat keramaian tetap mengedepankan protokol kesehatan yang berlaku. Seperti mal, rumah ibadah, pasar, kantor pelayanan publik, pasar serta lainnya.
Pengamat Kebijakan Publik Saiman Pakpahan menyampaikan, ada beberapa faktor yang membuat Riau berhasil dalam penanganan Covid-19. Selain kebijakan dikeluarkan pemerintah provinsi kabupaten/kota, kata dia, terdapat peranan masyarakat yang sangat penting membantu keberhasilan ini.
"Apa yang sudah dilakukan seluruh komponen masyarakat Riau, menunjukkan hasil yang diharapkan. Laju penyebaran Covid-19 bisa ditekan secara maksimal, dan Riau dinilai terbaik dalam penanganan dibuktikan jumlah terpapar corona semakin kecil, dan tingkat kesembuhan yang tinggi," ungkap Saiman Pakpahan, Ahad (14/6).
Meski begitu, disampaikan Saiman, pihaknya berharap masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan serta meningkatkannya. Karena menjaga dan melindungi diri masing-masing salah satu cara memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Saat ini di fase new normal. Maka harapan kita, semua lapisan masyarakat baik di level formal negara, maupun masyarakat umum, tetap perhatikan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 ini," imbuhnya.
Ke depannya, lanjut akademisi dari Universitas Riau ini pihaknya berharap situasi dan kondisi kembali seperti semula serta terbebas dari Covid-19. Sehingga, roda perekonomian kembali bergerak dan masyarakat dapat beraktivitas seperti sedia kala.