PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Angkatan Udara (AU) Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (Rsn) menggelar latihan search and rescue (SAR) serta penanganan kondisi darurat atau emergency pada Kamis (12/4) siang.
Pada latihan SAR, diskenariokan adanya laporan dari duty ops (tower), bahwa telah terjadi gangguan sistem pada pesawat tempur Hawk 100/200 atau F-16, yang sedang melaksanakan penerbangan. Sehingga memaksa penerbang untuk melaksanakan eject di laut atau perairan.
Berdasarkan info tersebut, di bawah kendali Kadisops Lanud Rsn, seluruh personel dan satuan terkait langsung berkoordinasi untuk mengerahkan helikopter TNI AU. Heli ini melaksanakan siaga SAR di Lanud Rsn menuju ke titik koordinat yang sudah didapatkan.
Setibanya di lokasi, heli segera melaksanakan penyelamatan terhadap penerbang tersebut. Penyelamatan ini melibatkan personel Yonko 462 Paskhas. Mereka segera melakukan free jump untuk kemudian korban diangkat ke helikopter lalu dievakuasi menuju Lanud Rsn.
Setibanya di Lanud Rsn, korban segera dibawa ke RSAU dr Sukirman Lanud Rsn untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan medis selanjutnya.
Sementara untuk latihan emergency, diskenariokan akibat adanya gangguan sistem pada pesawat Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12 dan F-16 dari Skadron Udara 16 yang sedang melaksanakan penerbangan, diperlukan penanggulangan untuk dilakukan penanganan segera.
Ternyata setelah mendarat, pesawat mengalami pecah ban yang harus segera ditangani oleh crash team dan rescue (SAR) serta kendaraan pendukung lainnya yang siaga di Lanud Rsn.
Kadisops Lanud Rsn Kolonel Pnb Jajang Setiawan melalui Kasiopslat Disops Mayor Pnb Putut Hanggiro menyampaikan bahwa, seluruh latihan ini bertujuan untuk me-refresh kembali prosedur serta membina dan meningkatkan keterampilan dalam menghadapi situasi darurat.
Terutama dalam penyelamatan korban kecelakaan pesawat udara maupun saat menghadapi situasi darurat secara baik dan benar pada kegiatan di darat maupun di udara. (dal)