Banjir Rendam 4 Kabupaten, Bantuan Mengalir

Riau | Sabtu, 14 Desember 2019 - 12:09 WIB

Banjir Rendam 4 Kabupaten, Bantuan Mengalir
TERGENANG: Dusun Muara Sako Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam, Pelalawan tergenang air akibat meluapnya Sungai Kampar dan banjir kiriman pascadibukanya pintu air waduk PLTA Koto Panjang, Jumat (13/12/2019). (M AMIN AMRAN/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Banjir di Provinsi Riau makin meluas. Sejauh ini sudah empat kabupaten yang terendam. Yakni Kampar, Kuantan Singingi (Kuansing), Pelalawan, dan Indragiri Hulu (Inhu). Di Kabupaten Kampar, hingga Jumat (13/12) siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerag (BPBD) setempat mencatat sudah lima kecamatan terendam. Bila sebelumnya hanya menimpa Kecamatan Kampar Kiri, Siak Hulu dan Gunung Sahilan, maka kemarin dua kecamatan di Kampar Kanan mulai digenangi air. Pelepasan air waduk PLTA Koto Panjang sejak awal pekan ini menjadi penyebabnya.

Seiring dengan meningkatnya luapan air sungai, bantuan untuk korban banjir juga berdatangan. Selain dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar melalui BPBD Kampar, bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga mulai disalurkan. Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution turun langsung ke sejumlah lokasi banjir di Gunung Sahilan. Saat Edy Natar tiba di lokasi banjir, genangan air sudah terlihat mulai surut. Karena cuaca cukup terik seharian di wilayah ini dan belum adanya hujan turun hingga sore hari. Begitu juga di daerah hulu sungai. Namun Edy meminta warga tetap waspada dan bersabar, mengingat musim hujan belum berakhir.


‘’Kunjungan ini merupakan bentuk perhatian Pemprov Riau. Saya mewakili Gubernur meminta warga tetap menjaga kesehatan selama musim hujan ini. Tetaplah waspada terhadap kondisi air yang tidak menentu. Cuaca  bisa cepat berubah, oleh sebab itu mari sama-sama terus tingkatkan kewaspadaan,’’ terangnya.

Edy yang didampingi Staf Ahli Bupati Kampar Santoso, Kepala BPBD Provinsi Riau Edwar Sanger, Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau Yusrizal dan sejumlah penjabat juga menyerahkan sejumlah bantuan. Ada ratusan paket beras hingga makanan siap saji bagi warga yang terdampak banjir. Selain bantuan makanan seperti mi instan, roti, susu, biskuit, minyak goreng, dan beras. Bantuan ini juga terdapat air minum dan selimut. Edy Natar meminta bantuan ini dibagikan tepat sasaran untuk membantu mereka yang terkena dampak banjir.

Kendati bantuan sudah mulai berdatangan, masih ada sejumlah desa yang belum mendapat bantuan. Terutama desa-desa yang jauh dari jalan lintas dan jalan-jalan desanya terputus. Korban banjir tidak hanya perlu sembako, namun juga obat-obatan. BPBD Kabupaten Kampar juga melaporkan, masih banyak warga yang memilih bertahan di rumah mereka yang sudah terendam banjir. Warga beralasan tidak bisa meninggal harta benda mereka.

Pemkab Kampar sendiri sudah menetapkan kondisi siaga banjir. Sebanyak 156 titik lokasi pengungsian sudah dibangun tenda dan tenda darurat. Dari 156 titik tersebut terdiri dari 47 titik pada aliran Sungai Kampar Kiri dan 109 titik pada aliran Sungai Kampar Kanan. Sejumlah mobil dapur umum juga disebar di sejumlah titik rawan banjir yang memang sudah terendam sejak beberapa hari terakhir.

Di Kabupaten Pelalawan, banjir mulai meluas pada Jumat (13/12). Di mana sebelumnya genangan air merendam badan jalan dan permukiman di Desa Lubuk Kembang Bunga kecamatan Ukui dampak meluapnya debit Sungai Nilo. Kali ini banjir mulai dirasakan masyarakat di Desa Rantau Baru kecamatan Pangkalankerinci dan juga Dusun Muara Sako Kelurahan Langgam Kecamatan Langgam.(end/jps/amn/kas/ted)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook