Siapkan Opsi Rekayasa Arus Lalu Lintas di Tol

Riau | Jumat, 14 April 2023 - 14:16 WIB

Siapkan Opsi Rekayasa Arus Lalu Lintas di Tol
Beberapa kendaraan melintas di jalan Tol Pekanbaru-Dumai, baru-baru ini. Rekayasa lalu lintas disiapkan di tol ini menghadapi arus mudik. (DEFIZAL/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Arus mudik Idulfitri tahun 1444 H diperkirakan bakal lebih padat dari tahun sebelumnya. Untuk itu, berbagai persiapan mulai dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Riau, khususnya dari Direktorat Lalu Lintas. Salah satunya adalah menyiapkan opsi rekayasa arus lalu lintas (lalin) pada jalur mudik padat pengendara.

Kasat PJR Ditlantas Polda Riau AKBP Budi Setiawan mengatakan, pihaknya berencana akan melakukan rekayasa arus lalu lintas, terutama pada jalan tol jika terjadi kepadatan arus kendaraan saat masa mudik.


“Personel konsentrasi di tol, baik itu Tol Pekanbaru-Dumai maupun Tol Pekanbaru-Bangkinang. Sebagian lagi personel kami sebar ke pos pengamanan dan pos pelayanan yang ditentukan Polda dan Polres,” ucap Budi.

Budi merincikan, di Tol Pekanbaru-Dumai, ada 13 personel polantas yang disiagakan. Personel didukung oleh tujuh unit mobil patroli. Sementara di Tol Pekanbaru-Bangkinang, ada tujuh personel dengan dukungan tiga unit mobil patroli. Pihaknya juga memprediksi jalur barat akan menjadi jalur yang padat dilintasi pengendara yang mengarah ke Sumatera Barat.

“Selain itu dari HK (Hutama Karya, red) ada menyiapkan mobil derek, mobil ambulance, public address untuk memberi informasi ke masyarakat, untuk mengumumkan apakah tol padat, mana jalur licin, dan sebagainya,” sebut Budi.

“Untuk gate di Bangkinang ada pos di sana. Untuk peningkatan kendaraan kami akan lakukan rekayasa. Jadi dari empat gate, jika memang padat, kita buka tiga masuk, satu  keluar,” sambungnya.

Sedangkan untuk arus balik, pihaknya merencanakan bakal merubah menjadi tiga arus masuk dan tiga arus keluar. Dengan harapan arus lalu lintas menuju Provinsi Riau dapat lebih terurai saat pelaksanaan arus balik mudik. Soal persiapan keamanan pada Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang, pihaknya juga turut melakukan pengecekan.

“Untuk rambu maupun rest area di tol, terbilang sudah memadai. Untuk pos, akan mulai difungsikan saat Operasi Ketupat Lancang Kuning 2023,” sambungnya.

Mantan Kasat Lantas Polresta Pekanbaru ini berpesan kepada pengendara yang akan mudik, agar memperhatikan kesiapan dan kelengkapan kendaraannya. Sebab kondisi kendaraan yang dibawa menjadi salah satu faktor penentu keamanan saat berada di jalan.”Pastikan badan kondisi prima dan sehat. Patuhi selalu rambu lalu lintas,” ajaknya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Edward Riansyah menyebutkan, perbaikan atau peningkatan kualitas di Jalan Parit Indah Kecamatan Bukit Raya dan Jalan Pemuda akan segera dilaksanakan. Saat ini masih dalam status persiapan proses lelangnya.

Kedua jalan tersebut merupakan akses jalur mudik yang berada di dalam Kota Pekanbaru. “Jalan Parit Indah dan Jalan Pemuda bertahap ya, Maratonlah,” ujarnya sambil menjelaskan bahwa disamping jalan tersebut masih ada jalan yang statusnya merupakan jalan provinsi.

Edward menambahkan, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam hal ini Dinas PUPR Pekanbaru sifatnya hanya berkoordinasi. “Seperti Jalan Garuda Sakti kita komunikasi, termasuk Jalan Riau masih dalam perbaikan provinsi,” tambahnya.

Sedangkan jalur mudik dengan status jalan Kota Pekanbaru juga sedang digesa perbaikannya oleh PUPR Kota Pekanbaru. Jalan tersebut seperti Jalan Sukakarya Kecamatan Tuah Madani dan Jalan Delima dan Jalan Dahlia. “Untuk Jalan Sukakarya sudah ada pemenangnya dan sudah proses persiapan untuk perbaikan jalan dengan sistem overlay,” tambahnya.

Diskon Tol agar Pulang Lebih Awal
Kementerian Perhubungan memperkirakan potensi pergerakan nasional pada mudik Lebaran 2023 ini sebanyak 123,8 juta orang atau meningkat 85,5 juta dari tahun sebelumnya. Melonjaknya jumlah pemudik tersebut di antaranya karena tidak adanya lagi pembatasan mudik Lebaran setelah berakhirnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Salah satu konsekuensi dari lonjakan jumlah pemudik ini adalah potensi terjadinya penumpukan arus mudik pada satu waktu. Oleh karena itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun mengimbau masyarakat yang akan mudik agar memilih waktu dengan bijak untuk menghindari kepadatan volume kendaraan diwaktu yang sama. Yakni dengan mudik lebih awal.

“Bagi masyarakat yang sudah bisa libur, silakan mudik lebih awal mulai hari ini, 13 April hingga 17 April karena jalanan masih tidak terlalu padat,” ungkap Budi Karya. Puncak arus mudik 2023 diprediksi akan terjadi mulai 18-21 April.

Untuk memecah kepadatan arus penumpang dan kendaraan di satu hari tertentu, dikatakan Budi Karya, sejumlah upaya pun dilakukan pemerintah. Di antaranya yakni dengan memajukan libur cuti bersama menjadi 19-25 April 2023.

Dengan begitu, terdapat tambahan hari yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan perjalanan lebih awal atau tidak mepet dengan hari H. “Jadi, tekanan di hari puncak arus mudik bisa didorong ke depan atau di hari-hari sebelum hari puncak,” jelasnya.

Selain itu, lanjut Budi Karya, sejumlah operator transportasi dan jalan juga memberikan tarif diskon untuk mendorong masyarakat mudik lebih awal. Di mana, Hutama Karya memberikan potongan 20 persen untuk Tol Trans Sumatera pada 16-18 April dan arus balik pada 26-28 April 2023. Sementara, Jasa Marga memberi potongan 20 persen pada tarif Tol Jakarta Cikampek pada periode 16-18 April dan 27-29 April 2023.

“Kemudian, KAI juga memberikan tarif diskon untuk 14-17 April 2023. Termasuk maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia, Citilink, Transnusa, Super Jet, dan Lion Air  juga menetapkan potongan harga pada tiket periode 13-17 April 2023,” terangnya.

Lebih lanjut, untuk mengantisipasi kepadatan arus kendaraan di hari puncak arus mudik, berbagai skenario rekayasa lalu lintas juga telah disiapkan. Di antaranya contraflow, one way, ganjil genap, pembatasan angkutan barang, manajemen rest area, dan lain sebagainya. Rekayasa lalu lintas tersebut akan dimulai pada 18 April 2023. Yakni mulai dari jalur Tol Cikampek KM 72 sampai Gerabng Tol Kalikangkung KM 414.

“Kami berharap dengan upaya-upaya antisipasi yang telah dilakukan, perbandingan antara kapasitas jalan maupun simpul transportasi dengan volume penumpang dan kendaraan atau volume to capacity (V/C) ratio bisa tetap di bawah angka 1 yang artinya masih lancar,” ucapnya.(nda/ilo/gih/syn/lyn/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook