GUBRI TINJAU VAKSINASI COVID-19 DOSIS KEDUA

Jangan Takut untuk Divaksin

Riau | Jumat, 29 Januari 2021 - 11:30 WIB

Jangan Takut untuk Divaksin
Gubernur Riau Syamsuar (kanan) meninjau pelaksanaan vaksin Covid-19 di RSUD Arifin Achmad, Kamis (28/1/2021).

3.000 Nakes Sudah Divaksin

Dalam pada itu proses penyuntikan vaksin Covid-19 masih berlangsung bagi para tenaga kesehatan (nakes) di Kota Pekanbaru. Jumlah nakes yang sudah disuntik vaksin sinovac ini hampir mencapai 3 ribu orang.


Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Muhammad Noer MBS mengatakan, total tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin hingga kini mencapai 2.855 orang. "Kami terus lakukan percepatan vaksinasi. Saat ini sudah hampir tiga ribu orang tenaga kesehatan," katanya.

Menurutnya, jumlah tenaga kesehatan yang disuntik vaksin sudah mengalami peningkatan dari biasanya. Saat ini ada ratusan orang tenaga kesehatan yang disuntik vaksin dalam sehari. Namun, dirinya tidak menampik ada tenaga kesehatan yang tertunda menerima vaksin. Adanya penundaan karena tenaga kesehatan tidak dalam kondisi sehat.

Ia mengungkapkan bahwa mereka yang bakal disuntik harus dalam kondisi sehat. Ada petugas yang memeriksa kesehatan para tenaga kesehatan sebelum dilakukan suntik vaksin.

"Kalau kondisi kesehatan tidak memungkinkan ditunda dulu, kalau ada penyakit bawaan juga tidak bisa," jelasnya.

Vaksin yang tersedia bagi tenaga kesehatan di Kota Pekanbaru mencapai 22.380 vial. Vaksin ini tersedia bagi 11.190 tenaga kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan di Kota Pekanbaru yang telah terdaftar bakal mendapat vaksin sebanyak 13.194 orang. Kebanyakan tenaga penunjang jumlahnya 6.542 orang. Ada juga 2.078 dokter. Lalu perawat sebanyak 3.645 orang dan 929 orang bidan.

Terkonfirmasi
Positif Capai 32 Kasus

Kasus positif Covid 19 Bengkalis di Pondok Pesantren modern Nurul Hidayah sampai saat masih terus bertambah. Berdasarkan data Satgas Covid-19 santri terkonfirmasi sudah mencapai 32 kasus.

"Informasi yang kami terima seluruhnya sampai hari ini (kemarin, red) 32 kasus dari santri pesantren Nurul Hidayah," terang Kapala Seksi (Kasi) Pendidikan Diniyah dan Pesantren Kementerian Agama Bengkalis H Abdul Hamid, Kamis (28/1) siang.

Terkait kondisi ini pihaknya bersama tim Satgas Covid-19 kabupaten, kecamatan melakukan peninjauan di Pesantren Nurul Hidayah kemarin. Kunjungan dilakukan sekaligus mencari dan melakukan tracing titik awal penyebaran Covid 19 di pesantren ini.

"Karena memang cukup aneh, pesantren sejak pertama dibuka dan melakukan pembelajaran tatap muka sudah melakukan pembatasan keluar masuk santri. Para santri tidak dibenarkan keluar pesantren, bahkan wali santri juga tidak dibenarkan masuk ke dalam pesantren," terang Abdul Hamid.

Menurut dia, yang menjadi persoalan yang bisa keluar masuk pesantren hanya ustaz dan ustazah di pesantren. Untuk itu hari ini (kemarin, red) tim Satgas melakukan test rapid antigen terhadap para ustaz dan ustazah di sana.

"Sebanyak 106 ustaz dan ustazah hari ini (kemarin, red) diambil sampel rapid antigennya. Kemungkinan berlangsung sampai sore ini dan diketahui hasilnya," ungkapnya.

Jika ditemukan adanya yang reaktif pihak satgas akan langsung melakukan swab terhadap mereka yang reaktif. Selain itu akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri hingga keluar hasil swab-nya guna memutuskan mata rantai penyebaran.

Terkait kondisi ini, untuk proses pembelajaran tetap berjalan sampai kemarin. Hanya saja dilakukan pembatasan aktivitas belajar serta kegiatan lain yang berpotensi kerumunan.

"Kalau untuk diliburkan dan dipulangkan kepada orangtua sejauh ini tidak mungkin dilakukan. Karena bisa menjadi risiko baru dalam menyebarkan Covid-19 nantinya di tempat masing-masing santri tinggal," jelasnya lagi.(sol/ali/esi)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook