Pelalawan Baru Tercapai 59 Persen
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan H Asril SKM MKes mengatakan bahwa, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di Pelalawan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya melaksanakan swab terhadap orang melakukan yang telah melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi virus corona. Di mana hingga saat ini pihaknya sudah melakukan swab sebanyak 800 orang atau 59 persen dari target sebanyak 1.750 orang.
"Ya, hingga saat ini, kita sudah melaksanakan swab terhadap 800 orang atau 59 persen dari target sebanyak 1.750 orang. In sya Allah dalam waktu dekat ini, kami akan menggelar swab massal sebanyak 950 orang. Sehingga target kita dapat tercapai untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Negeri Seiya Sekata ini," terang Asril kepada Riau Pos, Rabu (5/8)
Diungkapkan Kepala Diskes Pelalawan ini, dalam sepekan terakhir, pihaknya telah melaksanakan swab sebanyak 70 orang hasil tracing kontak pasien terkonfirmasi Covid-19 berinisial MR yang dilaksanakan dalam dua tahap. Di mana untuk swab tahap pertama, sebanyak 12 orang yang 7 di antaranya dinyatakan positif terjangkit virus corona. Dan sisanya sebanyak 5 lainnya, hasilnya negatif.
"Sedangkan untuk tracing kontak pasien MR yang merupakan salah satu pejabat di Kemenag Pelalawan tahap dua, ada sebanyak 58 orang yang telah dilakukan swab. Dan diperkirakan hasilnya akan disampaikan tim Labkesda Diskes Riau pada Kamis (6/8) sore," paparnya seraya menyebutkan saat ini di Pelalawan terdata 28 pasien terkonfirmasi Covid-19 yang 16 di antaranya masih dirawat di ruang isolasi rumah sakit Kota Pekanbaru.
Disinggung terkait kendala dalam memenuhi target pelaksanaan swab, mantan Kabid P2PL Diskes Pelalawan ini bahwa, sejauh ini tidak ada kendala dalam pelaksanaan swab. Hanya saja, pihaknya memfokuskan pelaksanaan swab tersebut dilakukan terhadap orang yang telah melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi melalui pelaksanaan tracing.
"Artinya, tidak semua warga suspek di-swab, namun orang yang kontak erat dengan pasien positif sudah pasti kita swab," ujarnya.
1.008 Warga Rohil Diambil Swab
Sebanyak 1.008 orang mengikuti swab massal yang digelar gugus tugas percepatan penanganan Covid19 Rokan Hilir (Rohil) menyikapi adanya kasus positif corona di Negeri Seribu Kubah. Hingga kemarin, Rabu (5/8) terdapat 34 kasus positif yang masih menjalani perawatan secara intensif.
"Dari kemarin sudah di-swab 1.008 orang, dengan mengambil sampel. Kami sudah melakukan pengiriman spesimen, dan hasilnya dalam waktu dekat dapat kita ketahui. Mudah-mudahan spesimen atau swab yang dikirim ke laboratorium biomolekuler di RSUD Arifin Ahmad nantinya hasilnya seluruhnya negatif," kata Juru Bicara (Jubir) gugus tugas percepatan penanganan Covid19 Rohil, Ahmad Yusuf SSos MH.
Ia menerangkan pada saat ini Rohil yang sebelumnya bertahan sebagai daerah zona hijau dalam beberapa bulan, telah berubah menjadi zona merah seiring dengan lonjakan angka kasus Covid-19. Kendati pada kemarin tidak ada penambahan angka positif, namun jumlah yang ada cukup tinggi. "Untuk kasus positif di Rohil sebanyak 34 orang dengan rincian 31 orang masih dilakukan perawatan dan tiga orang sembuh," Ahmad Yusuf.
Ia juga menyampaikan untuk jumlah proses pemantauan karantina rumah sebanyak 626 orang, yang selesai karantina sebanyak 11.988 orang dari jumlah 12.714 orang. Dan yang kontak erat dengan pasien positif sampai hari ini (kemarin-red) 1.008 orang.
"Terhadap yang kontak erat inilah dilakukan swab," katanya.
Ia menerangkan pada kesempatan vicon dengan gubernur dan forkopimda Riau ada beberapa instruksi dari gubernur agar memperbanyak melakukan swab di kelompok-kelompok tertentu, termasuk institusi yang berpotensi untuk terjadinya penularan atau penyebaran perluasan penyebaran Covid-19 tersebut.
Di Inhu, Sudah 259 Orang Di-Swab
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), hingga saat ini sudah mencatat sebanyak 259 orang di daerah itu dilakukan tes swab. Tes swab terhadap ratusan warga tersebut dilakukan secara bertahap atau sejak awal April lalu. Dari jumlah warga yang sudah dilakukan tes swab tersebut, sudah ada sebelumnya empat orang di daerah itu dinyatakan positif Covid-19. Hanya saja setelah dilakukan perawatan, empat pasien tersebut kembali negatif atau sehat.
Pihak Diskes masih akan melakukan tes swab massal. Namun itu dilakukan sesuai dengan ketersediaan alat.
"Sebelumnya, di antara pasien positif itu ada yang meninggal dunia tetapi hasil swab terakhir negatif," ujar Kepala Diskes Inhu Elis Julinarti MKes, Rabu (5/8).
Elis juga mengakui masih terbatasnya peralatan swab. Karena masih ketergantungan dengan Diskes Riau. Sehingga untuk pelaksanaan tes swab tetap menunggu ketersediaan dari pihak provinsi. Untuk mengatasi keterbatasan peralatan swab, pihak Diskes Inhu akan berupaya menggunakan dana APBD.
"Pelaksanaan tes swab tetap memberdayakan tenaga kesehatan di tingkat puskesmas," sebutnya.
Baru Seribu Lebih Swab Terealisasi
Sejauh ini dari target yang diberikan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) baru terdapat 1.110 orang yang menjalani swab. Angka ini masih kurang. Menurut Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Covid 19 Inhil Trio Beni Putra, ada beberapa kendala yang dihadapi sehingga target 2.303 yang diberikan provinsi belum dapat tercapai secara maksimal.
"Keterbatasan stok dan peralatan swab, yang membuat target itu belum tercapai," terang Trio Beni Putra.
Tak Berjalan Maksimal di Meranti
Instruksi Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dalam menindaklanjuti arahan Presiden RI dan Kemenkes untuk peningkatan cakupan pemeriksaan Covid-19 tidak berjalan maksimal di Kepulauan Meranti. Padahal perintah tersebut dikeluarkan melalui surat edaran (SE) yang diterbitkan Gubri awal Juni 2020 lalu. SE itu merujuk pada edaran emenkes Nomor:TM.03.01/Menkes/358/2020.
Dalam SE tersebut, Gubri Syamsuar menargetkan untuk pemeriksaan sampel swab harus dipenuhi hingga 405 sampel per hari dari seluruh kabupaten/kota di Riau. Adapun target yang diberikan kepada masing masing kabupaten/kota bervariasi. Khusus untuk Kabupaten Meranti dijatahi beban kerja pengambilan sampel swab sebanyak 20 sampel per hari. Sisa dari jumlah tersebut disebar kepada 11 kabupaten/kota lainnya di Riau.
Namun target itu tampaknya tidak tercapai. Pasalnya tiga bulan setelah surat edaran itu diterima, baru terdapat 252 sampel yang diambil di Meranti. Data tersebut diterima oleh Riau Pos, melalui Bidang Sumberdaya Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti. Dan dibenarkan oleh Kepala Dinas, dr. Misri Hasanto kepada Riau Pos, Rabu (5/8) siang.
Menurutnya realisasi pengambilan sampel swab di daerah tersebut terbentur oleh persediaan virus transfer media (VTM) atau bisa disebut wadah lendir manusia.
"Tidak lama SE itu keluar, stok VTM kami minim sekali dan pengambilan sampel tidak berjalan maksimal. Dengan demikian kami putuskan untuk meminta bantuan dari Provinsi Riau, dan mereka bersedia membantu sebanyak 100 pcs," ungkapnya.
Setelah itu, ia mengaku kembali mengajukan permohonan tahap kedua dengan jumlah yang sama, yakni 100 pcs. Menjelang stok itu habis, pihaknya lakukan pengadaan dengan jumlah VTM sebanyak 1.550 pcs. "Tak mungkinlah kita minta bantu terus. Dengan demikian sebelum stok bantuan VTM tahap kedua itu habis. Kami lakukan pengadaan VTM dengan jumlah 1550 pcs," bebernya.
Untuk di Kabupaten Kuansing sendiri, belum ada rincian data pasti yang bisa dipublikasikan. Namun, sesuai data yang dirangkum Riau Pos dari berbagai sumber menyebutkan bahwa ada sekitar 472 orang yang sudah di-swab sejak Covid-19.
Data 472 tersebut setelah dikumpulkan dari data swab massal di Kecamatan Singingi Hilir hingga Kecamatan Kuantan Mudik. Data tersebut belum termasuk data swab perorangan yang ditangani pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Telukkuantan.
Ketika Riau Pos mencoba menghubungi salah seorang juru bicara tim Gugus Tugas Kabupaten Kuansing, Agusmandar mengatakan bahwa pihaknya berjanji akan memberikan data, Kamis (6/8). "Data masih di komputer. Besok pagi (hari ini, red) dikirim," kata Agusmandar.(sol/mng/hsb/ali/end/amn/fad/ind/yas)