Dumai Menuju Zona Hijau
14 hari kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Dumai dinyatakan nihil. Dengan demikian Dumai sudah mendekati zona hijau jika dalam dua pekan ke depan lagi tanpa adanya penambahan kasus. Kondisi ini memang berbanding terbalik dengan beberapa daerah yang kasus positif Covid-19 meningkat tajam.
"Tidak ada penambahan kasus sehingga, Rabu (5/8). Memang kalau di lihat dari angka kasus di Riau dalam beberapa hari ini meningkat, namun Dumai tidak masuk. Semua sampel dari Dumai yang dikirim setiap harinya masih negatif," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Dumai dr Syaiful.
Ia mengatakan sejauh ini Dumai sudah melakukan pemeriksaan swab sebanyak 1.591 orang dengan hasil 35 orang dinyatakan positif Covid-19 dan sisanya negatif.
"Angka ini cukup tinggi dibandingkan dari beberapa daerah lainnya," tuturnya.
Dengan demikian, angka positivity rate di Kota Dumai hanya berada di 2,2 persen. "Ini cukup rendah, apalagi memang sampai saat ini Dumai zero kasus," tuturnya.
Akan tetapi hal tersebut bukanlah untuk dibanggakan karena jika mau jujur agar benar-benar bisa dikatakan aman harus semua masyarakat diperiksa tapi itu sangat berat.
"Kalau pakai standar WHO dengan penduduk Dumai yang terdaftar sebesar 302.070 jiwa dan ada 1.591 orang yg telah di swab test, maka ratio pemeriksaan kita sudah mencapai 5.267 tes per 1.000.000 penduduk, sementara standar WHO 1.000 orang diperiksa per 1 juta penduduk," ujarnya.
Pihaknya akan terus melakukan swab masal dan tracing kasus yang berkaitan dengan Dumai agar memang bisa memperbanyak tes, kasus positif Covid-19 bisa terdeteksi dan segera ditangani. “Zero kasus ini memang harus dipertahankan, tapi bukan berarti kita harus memperkecil angka tes agar tidak ada kasus terdeteksi. Bahkan kalau kami menilai tes swab harus diperbanyak agar jika ada yang terinfeksi cepat ditangani,” terangnya.
9.487 Warga Pekanbaru Jalani Tes Swab
Sepanjang pandemi Covid-19 mewabah hingga Rabu (5/8) kemarin sudah 9.487 warga Pekanbaru menjalani tes swab. Di lapangan kendala masih ditemukan banyak warga yang tak terbuka dan takut diambil sampel swab-nya.
Angka ini diperoleh dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru. Jika total warga yang sudah menjalani swab tes mencapai 9.487 orang, maka Rabu (5/8) warga yang di-swab berjumlah 19 orang. Di luar itu, selama ini pula sudah dilakukan rapid test terhadap 14.313 warga Pekanbaru dengan 136 di antaranya reaktif.
Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru Rabu (5/8) kemarin pula, terjadi penambahan 13 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. Ini membuat total kasus positif menjadi 201 kasus. Dirincikan, dari angka ini 121 sudah sembuh, 74 dirawat, dan enam meninggal dunia.
Dari total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru, lima merupakan kasus konfirmasi bergejala, lima kasus konfirmasi tanpa gejala, dua kasus konfirmasi perjalanan, 16 kasus konfirmasi kontak erat, 18 kasus konfirmasi Isolasi mandiri, 55 kasus konfirmasi Isolasi rumah sakit, dan 121 kasus selesai isolasi kasus konfirmasi.
Diungkapkan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Maisel Fidayesi kepada Riau Pos, Rabu (5/8) kemarin, jika merujuk pada standar WHO, target swab di Pekanbaru per pekan yakni 1.000 memang belum tercapai. Namun, jika diperbandingkan dengan jumlah penduduk, target 420 swab per pekan sudah tercapai. ‘’Kalau berdasarkan dengan jumlah penduduk itu 420 per minggu, itu sudah tercapai. Karena memang seperti kemarin Pemprov Riau mengadakan di kantor Gubernur itu 567 orang. Sudah mencapai target. Belum lagi swab kontak erat,’’ paparnya.
Diungkapkannya, di lapangan kendala dalam melakukan tes swab terhadap masyarakat bukanlah ketersediaan alat. Namun lebih pada masih adanya penolakan dari masyarakat. "Alat masih cukup. Kontak erat ini banyak yang tidak mau di- swab. Masyarakat kadang ada juga yang tidak terbuka, tidak komunikatif. Karena itu kami imbau masyarakat jangan panik dan takut untuk di-swab," paparnya.
Pengiriman Sampel Swab Belum Capai Target
Pengiriman sampel swab untuk pemeriksaaan Covid-19 di Kabupaten Kampar masih jauh dari target. Kepala Diskes Kampar Dedy Sambudi menyebutkan, hingga 3 Agustus, sampel yang diterima Dinas Kesehatan Riau dari Kampar baru 624 spesimen dengan jumlah orang berdasarkan spesimen yang diterima baru 582 orang.
Belum tercapainya target tersebut menurut Dedy dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satunya keengganan masyarakat secara sukarela melakukan tes swab.
"Ini kan merupakan sebuah tidakan medis, jadi sebelum melakukannya perlu persetujuan yang bersangkutan atau keluarganya," terangnya.
Namun, ketika target harian pengiriman sampel tercapai, ternyata tidak selalu semua bisa diterima. Dedy mencontohkan kasus pada pengambilan dan pengiriman sampel pada tanggal 3 Agustus 2020 lalu. Saat itu Diskes Kampar sudah mengambil 60 sampel, namun ternyata hanya bisa diterima sebanyak 47 sampel.
"Kadang kami sudah ambil sampel sesuai target, namun ternyata tidak bisa diterima semuanya. Sementara umur spesimen itu kan hanya dua hari, lewat dari itu kondisinya akan rusak," terangnya.
Namun, pengambilan sampel ini menurut Dedy dilakukan setiap hari, karena juga harus dikirim setiap hari. Pihaknya selalu berusaha memenuhi target sesuai rasio penduduk Kabupaten Kampar saat ini.