PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Riau kembali menemukan santri asal Pondok Pesantren di Magetan, Jawa Timur (Jatim) yang positif corona (Covid-19), Senin (11/5). Dengan tambahan satu santri yang positif tersebut, total klaster santri sudah ditemukan 11 kasus positif Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pasien positif dari klaster santri ke-11 atau pasien positif ke-74 di Riau, yakni M (15) warga Bengkalis. Yang bersangkutan saat ini sudah dirawat di rumah sakit di Bengkalis. M merupakan kontak erat pasien positif sebelumnya yakni YG (23).
"Dengan adanya penambahan satu pasien positif tersebut, total pasien positif corona di Riau menjadi 74 dari sebelumnya 73," kata Mimi.
Mimi menjelaskan, ke-11 pasien dari klaster santri tersebut di berasal dari tiga kabupaten. Yakni Pelalawan dua orang, Indragiri Hilir enam orang, dan Bengkalis tiga orang.
"Untuk dua orang santri asal Pelalawan yang positif yakni berinisial AMK (16) dan RAH (13). Kemudian enam di Indragiri Hilir yakni K (14), MZ (22), B (27), S (17), A (26) dan SAR (19). Sedangkan tiga di Bengkalis yakni HS (20), YG (23) dan M (15)," sebutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mimi juga mengaku Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah mengirim surat kepada pemerintah kabupaten/kota di Riau untuk men-tracing santri yang pulang dari pondok pesantren di Magetan. Karena akhir-akhir ini, pertambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Riau kebanyakan berasal dari klaster santri Magetan.
"Kami sudah mengirimkan surat ke kabupaten/kota agar santri yang sama klasternya dengan pasien positif lainnya di-tracing. Agar kita bisa mengobatinya segera, tidak menularkan kepada keluarga maupun masyarakat yang kontak dengan mereka," ujarnya.
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bengkalis Johansyah Syafri menjelaskan sesuai data dari Dinas Kesehatan, seperti kasus ke-5 yang terkonfirmasi positif, M juga dari Kecamatan Siak Kecil. Juga merupakan bagian dari klaster Magetan, Jawa Timur. Dengan terkofirmasi M positif Covid-19, kata Johan, dari 6 kasus serupa di Bengkalis, 3 di antaranya atau 50 persen dari Kecamatan Siak Kecil.
"Di Siak Kecil ada tiga orang yang termasuk dalam klaster Magetan, Jawa Timur dan ketiganya terkonfirmasi positif," kata Johan.
Adapun 2 kasus lainnya, katanya atas nama YG (23) laki-laki dan HS (21) laki-laki. "Sebagaimana YG dan HS, M sejak hari ini (kemarin, red) juga dirawat dan diisolasi di RSUD Bengkalis," terang Johan.
Johan menambahkan, saat ini kasus positif Covid-19 yang dirawat 4 orang. Satunya lagi atas nama AR (33) perempuan. "Keempatnya dirawat di RSUD Bengkalis," ujar Johan, seraya mengatakan 2 kasus lainnya, 1 orang dinyatakan sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.
Tunggu Hasil Swab
Kadiskes Riau Mimi Yuliani Nazir menjelaskan kondisi 11 mahasiswa Riau asal Malaysia dan Arab Saudi yang saat ini masih menjalani karantina di Balai Diklat BPSDM Riau. Mereka masih menunggu hasil swab untuk mengetahui apakah positif atau negatif corona.
"Mereka masih dikarantina sampai menunggu hasil uji sampel swab nya keluar. In sya Allah besok sudah keluar hasil swab-nya," kata Mimi.
Lebih lanjut dikatakannya, jika nantinya hasil swab para mahasiswa tersebut negatif. Maka mereka diperbolehkan pulang, namun tetap harus menjalani physical distance di rumahnya masing-masing. "Kalau negatif, mereka boleh cepat pulang dan bertemu dengan orang tuanya. Namun tetap harus menjalani physical distance," sebutnya.
Namun jika positif, lanjut Mimi, maka akan langsung menjalani perawatan di rumah sakit yang sudah ditunjuk untuk menangani pasien positif corona. “Secara umum kondisi mereka saat ini baik-baik, kemarin sempat ada yang mengeluh batuk namun sudah ditangani,” jelasnya.
Untuk update orang dalam pemantauan (ODP) di Riau, hingga saat ini total berjumlah 58.538, yang sudah selesai menjalani pemantauan sebanyak 52.235 dan yang masih berstatus ODP sebanyak 6.303. Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) total berjumlah 978. Yang sudah dinyatakan sehat 704, 107 meninggal dunia dan yang masih dirawat 167. "Total pasien positif ada 74, yang sudah sehat 46, meninggal dunia enam orang dan yang masih dirawat 22 orang," jelasnya.
26 ODP Klaster Magetan Tak Mau Ikut Karantina
Dinas Kesehatan Bengkalis melakukan karantina terpadu terhadap ODP yang berasal dari klaster Magetan sejak beberapa waktu lalu. Namun sebagian ODP dari klaster Magetan masih ada yang enggan ikut karantina terpadu ini. Hal ini diungkap Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis Ersan Saputra, Senin (11/5). Menurut dia beberapa orang yang menolak untuk dikarantina ini berasal dari Kecamatan Bandar Laksamana. "Kami dari gugus tugas sebenarnya bisa saja untuk memaksa mereka ikut karantina terpadu. Hanya saja nanti bisa membuat situasi menjadi kisruh, makanya urung kami lakukan pemaksaan terhadap mereka untuk dikarantina terpadu," jelas Ersan.
Menurut dia, meskipun demikian diskes sudah meminta pihak kecamatan melakukan peran aktifnya untuk membujuk mereka agar mau melakukan karantina terpadu.
"Sejauh ini sebagian yang masuk dalam kelompok klaster Magetan sudah ikut karantina terpadu ini. Tinggal yang dari Kecamatan Bandar Laksamana saja yang belum mau atau menolak," tambah Ersan.
Ersan meminta kesadaran masyarakat yang ini untuk dikarantina. Karena karantina ini sifatnya sementara sampai hasil swab keluar saja, guna untuk keselamatan bersama. "Kami minta sementara mau berkorban untuk kesalamatan bersama. Sehingga bisa memutus mata rantai penyebaran,” tambah Ersan.
Menurut dia, sejauh ini jumlah ODP Klaster Magetan di Kecamatan Bandar Laksamana yang tidak mau di karantina secara terpadu sebanyak 26 orang. “Padahal kami sudah siapkan tempatnya. Untuk itu kami mengimbau mereka untuk bersedia dikarantina terpadu. Kalau negatif hasil swab-nya pasti kami pulangkan," terang Ersan.
Menurut Ersan jumlah Klaster Magetan di Bengkalis saat ini sebanyak 62 orang. Sebagian besar sudah ikut dikarantina terpadu oleh Dinas Kesehatan.
"Mereka yang dikarantina terpadu ini sudah dilakukan pengambilan swab-nya. Sekarang tinggal menunggu hasil saja. Sementara yang belum mengikuti karantina terpadu sebanyak 26 orang belum diambil sampel swab-nya, kita berharap kesadaran mereka untuk ikut karantina terpadu yang sudah kita siapkan," tutupnya.(sol/esi)