DI KAMPAR KIRI HULU, KAMPAR

3.000 KK Terancam Kelaparan, Harga Beras Rp30 Ribu Sekilo

Riau | Selasa, 12 Januari 2016 - 15:01 WIB

3.000 KK Terancam Kelaparan, Harga Beras Rp30 Ribu Sekilo
Wilayah di Kamparkiri Hulu semakin terisolir setelah jembatan di Desa Batu Sasak Kecamatan Kamparkiri Hulu, Kabupaten Kampar, rusak dihantam banjir, Ahad (29/11/2015) lalu. (Foto: Molly Wahyuni/Riau Pos)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Penderitaan masyarakat di empat desa di wilayah Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Riau  tak pernah usai. Sejak November lalu, --longsor melanda di daerah tersebut—  3000 warga di daerah tersebut terancam kelaparan, karena harga beras meroket.

 

‘’Coba bayangkan, harga beras aja sudah segitu mahalnya, kisaran Rp30 ribu per kilogram  mana sanggup masyarakat membelinya,’’ tutur Arika Harmon, salah seorang tokoh pemuda Lubuk Bigau

Baca Juga :Kapolres Pimpin Sertijab Kapolsek Kamparkiri dan XIII Koto Kampar

Kondisi ini diperparah lagi dengan rendahnya harga karet yang merupakan satu-satunya penghasilan utama masyarakat tempatan. Menurut Arika, karena jalur transportasi menuju wilayah tersebut hanya bisa dilalui dengan menggunakan jalur sungai, menimbulkan biaya yang tinggi.

‘’Harga beras mahal, nilai jual karet rakyat rendah, dan parahnya lagi tidak bisa dibawa keluar,’’ keluh Arika.

Mirisnya, kondisi tersebut berulang hampir tiap tahun. Salah satu penyebabnya, lambannya pemerintah, baik Provinsi Riau, maupun Kabupaten Kampar dalam membangun jalan yang menghubungkan wilayah ini ke daerah lain di Provinsi Riau.

‘’Kalau jalan diperbaiki, pasti tidak akan terjadi kondisi seperti in,’’ tegas Arika.

Dia berharap pemerintah segera melakukan langkah konkret untuk membantu penderitaan 3000-an KK masyarakat yang terancam kelaparan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

‘’Kini masyarakat perlu makan, dan ke depan perlu pembangunan jalan agar transportasi bagus, dan tak terulang kembali di masa datang,’’ harap Arika.

Kawasan ini sendiri, pada akhir tahun lalu sempat dilanda banjir bandang longsor. Seperti diberitakan terdahulu, banjir bandang dan longsor itu melanda tujuh desa di Kecamatan Kamparkiri Hulu pada Ahad (29/11/2015), pukul 03.00 WIB. Tujuh desa tersebut adalah Desa Tajak Tanjung Karang, Batu Sasak, Lubuk Bigau, Kebun Tinggi, Pangkalan Kapas dan Tanjung Permai. Sebanyak 73 unit rumah terendam banjir, empat unit rumah hanyut terseret banjir, satu unit jembatan Zipur rusak berat.

Akibat banjir bandang dan longsor tersebut, masyarakat di tujuh desa yang berjumlah lebih kurang 2.100 Kepala Keluarga (KK) terancam rawan pangan karena akses ke desa tersebut terputus.

Ketika itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar Irtarius MSi melalui Kasi Kedaruratan Muhammad Nasir SE saat dikonfirmasikan membenarkan kondisi sulit tersebut

‘’Dari informasi yang disampaikan oleh camat dan kepala desa, masyarakat di tujuh desa itu tidak dapat menempuh jalan ke ibu kota kecamatan, dan juga ke Payakumbuh, Sumatera Barat. Kondisinya sangat parah, di mana longsor ada 21 titik dan jembatan rusak,’’ ucapnya waktu itu.(mal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook