“Januari sampai dengan April 2018 kita melakukan sosialisasi terkait kenaikan harga, karena harga es balok yang dikelola UPT dulu seharga Rp15 ribu per balok dan seribu upah angkut. Kami menilai harga itu terlalu murah, guna keseimbangan biaya seperti listrik dan operasional lainnya, dengan melakukan perhitungan dan studi yang cukup lama kami tentukan harga es batu sebesar Rp25 per balok sudah termasuk upah angkut, “ terangnya.
Ia memastikan tidak ada yang menjual lebih dari harga perwako, jika ada nelayan yang membeli dengan harga tersebut. “Silakan laporkan kepada kami, akan kami tindak jika benar terjadi,” tutupnya.(ade)