PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Puluhan prajurit TNI dari Batalyon Satria Sandi Yudha Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) didatangkan ke Bumi Melayu. Saat ini, mereka tengah berjibaku memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo.
Komandan Resor Militer (Danrem) 031/Wirabima Brigjen TNI Mohammad Fadjar mengatakan, para prajurit Kostrad bertugas di bawah Bantuan Kendali Operasi (BKO) Korem 031/WB. Pasukan tambahan itu dikerahkan untuk menanggulangi karhutla.
"Ada tambahan pasukan dari Batalyon Satria Sandi Yudha Kostrad sebanyak 55 orang," ungkap Fadjar usia rapat evakuasi penanggulangan karhutla di Lanud Rosemin Nurjadin, Selasa (10/9).
Dikatakan Fadjar, pengerahan pasukan itu dilakukan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto usai mendapat izin dari Presiden Joko Widodo. Hal ini, setelah Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian melakuan peninjauan karhutla yang terjadi di Riau. Puluhan anggota Kostrad itu, sambung jendral bintang satu itu, telah berada di Riau dalam satu bulan terakhir. Untuk daerah operasinya ada di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) yang tengah terbakar cukup luas. Belum lagi, kawasan TNTN merupakan habitat sejumlah satwa yang dilindungi.
Sejauh ini, dipaparkannya, TNI sudah menangkap total 19 orang pelaku pembakar lahan. Seluruhnya diserahkan kepada kepolisian untuk proses penegakan hukum.
"19 pelaku kami amankan dan diserahkan ke kepolisian," kata Fadjar.
Sementara itu, Karo Ops Polda Riau, Kombes Pol Rachmat Widodo meyampaikan, Polda Riau dan jajaran polres menangani 42 kasus karhutla sepanjang tahun 2019. Dari perkara itu, pihaknya telah menetapkan 43 tersangka perorangan dan satu tersangka korporasi yakni PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS).
>>Berita selengkapnya baca Riau Pos hari ini.
Laporan : Tim Riau Pos
Editor : Rinaldi
