Lima Pos SAR Riau Diperkuat Aquaeye

Riau | Kamis, 11 Agustus 2022 - 09:37 WIB

Lima Pos SAR Riau Diperkuat Aquaeye
Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi (menunjuk) memberikan keterangan pers usai melakukan kunjungan kerja ke Basarnas, Pekanbaru, Selasa (9/8/2022). (HENDRAWAN KARIMAN/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kantor Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Pekanbaru akan diperkuat lima alat pendeteksi canggih Aquaeye untuk menunjang pencarian korban hanyut atau hilang di dalam air. Alat ini sangat diperlukan untuk mengantisipasi korban kecelakaan di laut maupun yang hilang karena hanyut di sungai.

Hal ini disampaikan Kepala Basarnas Marsekal Madya Henri Alfiandi saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Basarnas Pekanbaru pada Selasa (9/8). Jendral bintang tiga ini menyebutkan, alat tersebut sangat krusial bagi Basarnas Pekanbaru yang wilayah operasinya mencakup seluruh Provinsi Riau.


"Karena di Riau ini 80-90 persen kejadiannya di air, kapal karam, orang tenggelam di sungai, orang mancing hanyut. Alat ini sangat canggih, seperti senter dalam air, bahkan bisa membedakan mana manusia dan mana buaya. Jadi dengan alat ini kita nyari orang tidak sampai menunggu dia timbul setelah tiga hari. Alat ini sudah berkali-kali digunakan di Jakarta," kata Henri di sela-sela Coffee Morning bersama sejumlah awak media, Rabu (10/8).

Mantan Danlanud Roes­min Nurjadin ini menyebutkan, ini hanya diproduksi di satu negara dan Indonesia merupakan yang pertama menggunakannya. Saat ini, di Riau menurutnya baru satu, tapi tahun depan alat ini tersedia di semua Pos SAR di wilayah Riau.

"Semua, di lima pos itu nanti masing-masing satu. Alat itu sudah dipesan, 80 unit untuk seluruh Indonesia, sudah teken kontrak. Paling lambat alat ini sudah sampai pada akhir tahun ini dan segera bisa digunakan,"  terang Henri.

Henri menyebutkan, wi­la­yah Riau yang kondisi alamnya terdiri dari sungai-sungai besar dan juga perairan laut dangkal di Pantai Timur Sumatera, memang menjadi perhatian khusus. Tidak hanya karena seringnya terjadi korban hanyut di sungai atau kapal karam di laut, tapi juga kondisi perairannya yang dangkal.

"Ada perhatian khusus untuk wilayah Riau yang terdiri dari sungai-sungai besar dan perairan laut dangkal ini. Kita dengar orang tenggelam, orang mancing hanyut, makanya kita juga mengajukan pengadaan kapal yang ukuran dan jenis mesinnya khusus. Di Riau, untuk wilayah sungai, nanti jenis mesin yang tidak akan tersangkut saat misi penyelamatan," kata Henri.

Selain Aquaeye, untuk operasi penyelamatan perairan, Riau juga akan kebagian kapal cepat. Hal ini bagian dari pengadaan 74 unit kapal yang bisa menembus kecepatan 36 knot. Hal ini menurut Henri juga mempertimbangkan kebutuhan Basarnas Pekanbaru.

"Kami juga sudah memesan 74 kapal cepat baru dan mudah-mudahan 2023 kapal ini sudah datang untuk memenuhi kebutuhan sarana pencarian dan pertolongan korban kecelakaan di laut," tambah Henri.

Henri juga membocorkan salah satu spesifikasi kapal kapal cepat ini. Yaitu mampu menembus ombak pada level 5 atau ombak ketinggian 5 meter. Kelebihan kapal ini akan menjawab tantangan pelayanan Basarnas di wilayah perairan laut  Riau di sepanjang pantai timur Sumatera.

Kunjungan Henri ke Basarnas Pekanbaru bersama rombongan disambut langsung Kepala Basarnas Pekanbaru I Nyoman Sidakarya dan jajaran.  Pada kunjungan kerja singkat tersebut, Henri memberikan arahan kepada jajarannya di daerah. Pertemuan itu  juga diisi dengan tanya jawab dimana personil Basarnas Pekanbaru diberikan kebebasan untuk bertanya, bahkan bebas memberikan masukan.(end)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook