PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar meminta kepada bupati/wali kota di Riau yang sudah siap melaksanakan new normal hendaknya dilakukan secara bertahap. Bukan dengan langsung membuka semua sektor yang sebelumnya sempat ditutup karena kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Bertahap di sini dalam arti tidak semua sektor langsung dibuka. Tapi semua pemerintah daerah harus menyosialisasikan kepada masyarakatnya terlebih dahulu apa itu new normal," kata Syamsuar.
Lebih lanjut dikatakan Gubri, salah satu yang perlu ditekankan para kepala daerah, meskipun dilaksanakan new normal, namun protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. Seperti penggunaan masker, jaga jarak serta mencuci tangan.
"Hal tersebut juga sesuai arahan Presiden dalam video conference bersama para kepala daerah di Indonesia," sebutnya.
Untuk sektor-sektor yang dibuka saat pelaksanaan new normal, ujar Gubri, juga dilakukan secara bertahap. Untuk itu, para bupati/wali kota harus mengacu dengan apa yang sudah diperintahkan oleh Presiden.
"Meskipun beberapa daerah di Riau sudah ada yang zona hijau dan kuning, bukan berarti semua sektor langsung bisa dibuka. Tapi tetap harus dilakukan secara bertahap," ujarnya.
Menurut Gubri, meskipun nantinya beberapa sektor yang sempat ditutup sudah dibuka, para bupati/wali kota juga diminta memantau perkembangan kasus Covid-19 di daerahnya. Jika kembali ditemukan penambahan kasus positif yang cukup besar, maka penutupan kembali bisa dilakukan.
"Jadi bukan berarti kalau sudah new normal semua bisa kembali utuh seperti sebelumnya, tapi tetap harus dipantau perkembangan yang terjadi," tegasnya.
Sementara untuk update Covid-19 di Riau, Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan, pada Rabu (10/6) tidak ada penambahan pasien positif. Total pasien positif masih 120 orang. Dari jumlah tersebut tujuh pasien masih dirawat, 107 sudah pulang dan sehat serta enam orang meninggal.
"Sedangkan untuk PDP (pasien dalam pengawasan, red) yang masih dirawat sebanyak 50 orang. Untuk ODP (orang dalam pemantauan, red) yang masih proses pemantauan 3.586," jelasnya.
Pasien Sembuh Terus Bertambah
Informasi terkini tentang percepatan penanggulangan Covid-19 di Kepulauan Meranti terus menunjukkan perkembangan yang baik. Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Meranti dr Misri Hasanto menjelaskan, beberapa pekan terakhir tidak ada penambahan pasien terjangkit di daerah setempat. Angka positif Covid-19 stagnan dan banyak terjadi penurunan jumlah pasien terjangkit. Dari 12 orang jumlah pasien yang dinyatakan positif, 11 orang dinyatakan sembuh.
"Dua belas orang warga desa Desa Bandul yang dinyatakan positif sudah banyak yang pulang karena sembuh," ujar Misri, Rabu (10/6).
Seperti pekan lalu, diungkapkannya sisa pasien positif di Meranti ada 4 orang yang berinisial M (41), SN (17), Am (38) dan SF(45). Kini, tiga orang dari jumlah tersebut telah dinyatakan sembuh.
"Tiga pasien itu di antaranya M (41), SN (17), dan Am (38). Sisa seorang yang positif, SF," ujarnya.
Walaupun demikian, untuk tiga pasien yang telah dinyatakan sembuh tersebut masih berada di BLK pascadiisolasi di RSUD Kepulauan Meranti.
"Sebelum pulang nanti kita beri pemahaman dulu. Pasalnya walaupun telah dinyatakan sembuh mereka harus tetap menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan. Langkah tersebut sebagai upaya antisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Sementara untuk SF (45) telah berulang kali menjalani pemeriksaan. Menurut Misri, hingga saat ini pasien tersebut telah menunjukkan perkembangan yang baik. Walaupun demikian pihaknya tetap menantikan keputusan hasil swab.(sol/wir)