PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO)----Sebagai sebuah ibu kota Kabupaten Pelalawan, Pangkalankerinci terjadi berbagai persoalan mendasar. Persoalan itu sangat dikeluhkan oleh masyarakat.
Mulai dari permasalahan parkir yang dinilai semrawut sampai pada persoalan banjir yang tak kunjung selesai. Belum lagi keluhan masyarakat terkait banyaknya lampu jalan yang tidak menyala jika malam hari, jalan-jalan yang berlubang dan beraspal maupun jalan yang belum disemenisasi. Semuanya ada di kabupaten yang memiliki motto Tuah Negeri Seiya Sekata ini.
Dikatakan tokoh masyarakat kabupaten Pelalawan Amrizal Effendi Nasution, sejak Kabupaten Pelalawan ini berdiri pada 1999 lalu, banyak persoalan mendasar yang belum terselesaikan di Pangkalan Kerinci yang notabenenya sebagai ibu kota daerah ini. Dan keluhan ini disampaikan karena sebagai masyarakat sangat peduli terhadap kemajuan Kabupaten Pelalawan, khususnya Kota Pangkalankerinci, Kamis (10/5) di Pangkalan Kerinci.
‘’Kami meminta agar Pemkab Pelalawan dapat kembali menjalankan komitmennya untuk meningkatkan kemajuan pembangunan daerah ini, khususnya di Pangkalankerinci sebagai ibu kota Kabupaten Pelalawan,’’ kata Amrizal.
Diungkapkan Amrizal yang merupakan mantan anggota DPRD Pelalawan periode pertama terbentuknya Kabupaten Pelalawan, selama ini warga melihat kondisi ibu kota Kabupaten Pelalawan cukup memprihatinkan. Pasalnya, lalu lintas yang semrawut karena banyak truk-truk dan bus-bus yang parkir di pinggir jalan. Semestinya, pemkab dalam hal ini Dinas Perhubungan Pelalawan serta Forum LLAJ dapat tanggap dengan situasi dan kondisi seperti ini.
“Untuk itu, kami masyarakat di Kecamatan Pangkalankerinci meminta agar Dishub Pelalawan dapat segera tanggap memperbaiki kondisi ini, serta turun ke lapangan untuk menertibkan truk dan bus yang parkir sembarangan khususnya di bahu jalan lintas timur Pangkalan Kerinci Kota,’’ jelasnya.
Karena, truk dan bus yang parkir sembarangan di jalan lintas ini, sangat berpotensi besar menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dan para pemilik truk dan bus harus memiliki pool tersendiri, sehingga tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Selain itu, sambung lelaki yang akrap disapa AE ini, masyarakat juga mengeluhkan persoalan drainase yang tak kunjung selesai. Sehingga tidak heran, jika musim hujan, maka ruas-ruas jalan di Pangkalan Kerinci selalu menjadi langganan banjir.
Salah satunya di BTN lama yang selalu direndam banjir dengan debit air 30 sentimeter, sehingga mengganggu aktivitas warga. Banjir yang kerap menggenangi Jalan Sultan Syarief Hasyim jika hujan deras mengguyur. Ditambah lagi, banyaknya ditemukan lubang yang menganga di jalan yang menjadi jalan alternatif bagi para pengendara, namun tak kunjung dilakukan perbaikan oleh Pemkab Pelalawan melalui Dinas PUPR Pelalawan.
Ditambahkannya, persoalan-persoalan mendasar yang dikeluhkan masyarakat Pangkalankerinci ini, sebenarnya adalah persoalan klasik yang tidak kunjung selesai.
Jadi sudah seharusnya Pangkalankerinci menjadi barometer pembangunan, namun tanpa mengesampingkan pembangunan di kecamatan lainnya. Misalnya, tata kota harus jelas dan tentunya mendatangkan manfaat bagi warga. Ini harus jadi catatan penting buat Pemkab Pelalawan.
‘’Untuk itu, maka kami meminta agar Pemkab Pelalawan dapat segera menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi di ibu kota Kabupaten Pelalawan ini, sehingga dapat menjadi cermin bagi kecamatan lainnya yang ada di negeri yang terkenal dengan kedahsyatan gelombang bono yang telah mendunia,” bebernya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bappeda Pelalawan Ir Syahrul Syarif MSi mengatakan, saat ini kondisi keuangan daerah telah mengalami pengurangan dampak terjadinya devisit anggaran dari pemerintah pusat, sedangkan deretan pembangunan yang harus digesa oleh Pemkab Pelalawan juga banyak. Sehingga, pemilihan objek pembangunan harus berdasakan skala prioritas dan keperluan masyarakat yang mendesak.
“Untuk pembangunan yang kita lakukan saat ini, harus berdasarkan skala prioritas. Namun demikian, kita dari Pemkab Pelalawan tentunya sangat komit untuk menata perbaikan Pangkalankerinci yang menjadi skala priotitas sebagai ibu kota Kabupaten Pelalawan,’’ ungkapnya.
Sedangkan berbagai persoalan yang ditemukan, akan direalisasikan oleh masing-masing instansi terkait seperti perbaikan jalan oleh Dinas PUPR dan penertiban parkir dilakukan oleh Dishub Pelalawan.(mng)