PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Petani jagung Jalan Kartama Pekanbaru, Purba (47), mengatakan saat ini petani mengalami gagal panen dan mengalami kerugian akibat musim hujan.
Untuk mencukupi permintaan pembeli, petani memasok jagung dari Sumatera Barat (Sumbar) dan Bengkulu dengan harga modal sekitar Rp5 ribu per kilogram dan dijual dengan harga Rp7 ribu per kilogram.
Ia mengatakan, biasanya permintaan keperluan jagung per harinya mencapai 5 ton. Saat ini hanya ratusan kilogram saja.
“Saat ini kami sangat kekurangan jagung, sementara permintaan pembeli mencapai 5 ton perharinya. Untuk mencukupi permintaan jagung tersebut kami membelinya dari Sumbar dan Bengkulu dengan harga modal Rp 5 ribu per kilogram, dan kami jual dengan harga Rp7 ribu perkilogram,” ujar Purba kepada Riau Pos, Rabu (9/1).
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru Dr Ir Mutia Eliza MM melalui Sekretaris Dinas Ketahan Pangan Kota Pekanbaru Ir Hj Bestina MP mengatakan, jagung masuk dalam salah satu keperluan ketahanan pangan. Namun, Dinas Ketahanan Pangan hanya tergantung kepada mekanisme pasar. Dan tidak ada mekanisme yang mengatur regulasi terkait solusi dalam kurangnya pasokan jagung tersebut.
“Dari data di Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, keperluan kosumsi jagung per tahun untuk masyarakat Kota Pekanbaru itu sekitar 1.035 ton dalam setahun dan sekitar 86 ton dalam sebulan. Itu khusus untuk dikosumsi sendiri. Di luar dari kosumsi untuk pakan ternak dan lain-lain,” ujarnya.(dof)
(Laporan Dofi Iskandar, Kota)