PENOLAKAN KENAIKAN BBM TERUS BERGULIR

Lanjutkan Aspirasi Mahasiswa Riau ke Jakarta

Riau | Sabtu, 10 September 2022 - 11:50 WIB

Lanjutkan Aspirasi Mahasiswa Riau ke Jakarta
Yulisman (DOK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Keputusan pemerintah  menaikan harga BBM bersubsidi kembali mendapat penolakan dari kalangan mahasiswa. Kali ini, giliran Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) cabang Pekanbaru yang melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Riau, Jumat (9/9). Ketua DPRD Riau Yulisman memastikan seluruh aspirasi yang datang dari masyarakat ditindaklanjuti, termasuk juga aspirasi yang disampaikan kalangan mahasiswa mengenai kenaikan harga BBM.

Kata Yulisman, penyampaian aspirasi yang dilakukan mahasiswa merupakan hal wajar. Mengingat kalangan mahasiswa sendiri memiliki potret tersendiri dalam melihat situasi saat ini. "Kita apresiasi adek-adek mahasiswa punya idealisme melihat situasi kekinian. Tentunya dia punya potret. Itu yang disampaikan ke kami dan kewajiban kami menerima aspirasi," ungkapnya.


persoalan BBM Yulisman berjanji akan meneruskan apa yang disampaikan mahasiwa ke pusat. Hal itu dibuktikan dari pengiriman berkas aspirasi mahasiswa yang telah dimuat secara tertulis ke Jakarta. Kata dia, aspirasi tersebut telah dikirim sesuai dengan permintaan mahasiswa pada hari Jumat (9/9) sebelum pukul 10.00 WIB.

Sementara itu, Ketum SEMMI Pekanbaru Syabrinur Fadillah mengatakan, kenaikan harga BBM yang disertai dengan peningkatan harga barang pokok berimplikasi pada menurunnya daya beli masyarakat. Menurut dia, ada beberapa dampak yang akan terjadi terhadap naiknya harga BBM.

"Hal ini akan berimplikasi pada melonjaknya tingkat kemiskinan. Meski pemerintah berjanji untuk memberikan kompensasi pada masyarakat kecil namun dampaknya dinilai tidak akan signifikan," tuturnya. Ia menambahkan, kenaikan harga BBM bersubsidi akan membuat biaya produksi usaha bertambah. Hal ini menimbulkan pengusaha mengurangi beban usaha sehingga dapat memicu terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

"Usaha kecil akan menjadi sektor yang paling terpukul akibat dampak kenaikan harga BBM ini. Sektor ini mengalami penambahan beban produksi terbesar. Dengan modal secukupnya ditambah beban produksi yang bertambah diyakini akan membuat sektor usaha kecil gulung tikar," paparnya.

"SEMMI menolak kenaikan BBM yang sesuai dengan harga pasar. Menuntut pemerintah menjaga ketersediaan dan pendistribusian BBM,

menolak kenaikan harga BBM subsidi terutama Pertalite yang sudah menjadi konsumsi mayoritas rakyat menengah ke bawah," tegasnya.

Massa aksi unjuk rasa kemudian ditemui oleh Kabag Keuangan DPRD Riau T Aznom. Di mana, Aznom sendiri berjanji akan meneruskan aspirasi masyarakat ke pimpinan DPRD Riau, untuk ditindak lanjuti dengan mengirimkan aspirasi tersebut ke pusat."Aspirasi ini akan kami serahkan langsung ke Pimpinan DPRD Riau untuk kemudian ditindak lanjuti. Seperti dengan mengirimkan langsung ke pusat," ujarnya.(nda)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook