PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar didaulat mewakili sembilan gubernur membacakan komitmen pemerintah provinsi untuk mendukung upaya penyelamatan hutan mangrove pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, di Kendari Sulawesi Tenggara, Rabu (9/2).
Adapun isi komitmen yang dibacakan Gubri di hadapan Presiden RI, Joko Widodo yang hadir secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, yaitu penandatanganan komitmen pemerintah provinsi untuk mendukung upaya rehabilitasi mangrove.
Menyadari arti penting hutan mangrove untuk kesejahteraan masyarakat, terutama kalangan nelayan dan fungsi mangrove sebagai pelindung wilayah terluar dari abrasi serta tingginya kemampuan mangrove dalam mengurangi emisi karbon.
Maka sembilan provinsi itu berkomitmen mendukung upaya percepatan rehabilitas Mangrove. Mendorong partisipasi masyarakat dalam pelestarian dan pemanfaatan ekosistem mangrove sesuai kaidah yang berkelanjutan. "Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melindungi niat baik dan komitmen kami. Kendari, 9 Februari 2022," ucap Gubri.
Syamsuar melanjutkan, adapun sembilan gubernur yang membuat komitmen tersebut diantaranya Gubernur Provinsi Riau, Gubernur Provinsi Sumatera Utara, Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Gubernur Provinsi Bangka Belitung. Selanjutnya, Gubernur Provinsi Kalimantan Barat, Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Gubernur Provinsi Kalimantan Utara, Gubernur Provinsi Papua dan Gubernur Provinsi Papua Barat.
Gubri juga menyambut baik adanya komitmen bersama untuk percepatan rehabilitasi mangrove. Menurutnya, Pemprov Riau memang memiliki komitmen yang besar dalam pelestarian mangrove, karena ada tiga Pulau di Riau yang berhadapan langsung dengan Malaysia atau Selat Malaka. "Ada tiga Pulau yang abrasinya sangat tinggi sekali dan itu semuanya mangrove, yaitu Pulau Rangsang, Bengkalis dan Rupat. Tentu kami sangat komitmen untuk rehabilitasi mangrove ini," katanya.
Syamsuar menjelaskan, ia menyambut gembira adanya kebijakan rehabilitasi mangrove yang disiapkan pemerintah melalui kegiatan ini. Terangnya, saat ini Riau memiliki 224.000 lebih mangrove dan yang paling rusak itu yang merupakan tiga pulau terluar tersebut.
Ia menuturkan, salah satu penyebab kerusakannya adalah tingginya gelombang pada musim tertentu. Sehingga rawan sekali untuk tanaman mangrove. "Artinya kalau tidak ada usaha kita juga untuk membuat pemecah gelombang yang ditanam juga akan hilang karena gelombang," ucapnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI, Puan Maharani, Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, sejumlah gubernur dan duta besar serta insan pers dari berbagai Provinsi di Indonesia.(sol)
Laporan SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru