Harimau yang Masuk Perangkap Dilepasliarkan

Riau | Rabu, 09 November 2022 - 10:02 WIB

Harimau yang Masuk Perangkap Dilepasliarkan
Harimau sumatera yang masuk dalam perangkap di Desa Pulau Muda, Pelalawan, Ahad (6/11/2022). (BBKSDA RIAU UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau resmi melepasliarkan anak harimau sumatera, Ahad (6/11). Seperti diberitakan sebelumnya, seekor anak harimau masuk perangkap box trap di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan, Ahad (6/11).

Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan menjelaskan, binatang buas terancam punah tersebut dilepasliarkan sekitar pukul 10.16 WIB di kawasan inti konservasi lanskap Semenanjung Kampar. Untuk menuju ke sana, Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Riau didukung PT Arara Abadi dengan transportasi sungai sejak Senin (7/11) tengah malam.


"Setelah dievaluasi dokter, harimau sumatera jenis kelamin betina ini dalam kondisi sehat. Tingkat agresivitas masih tinggi. Setelah diberi makan cukup, individu harimau sumatera ini kami lepasliarkan," ujar Genman, Selasa (8/11).

Genman berharap, dengan dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya, harimau tersebut kelak dapat menjadi individu betina dewasa yang mampu melahirkan banyak anak. Sehari sebelumnya, Genman menduga saat masuk perangkap, anak harimau ini tidak sendirian, melainkan bersama induknya. "Ini masih anak-anak dan merupakan individu baru yang belum pernah kami identifikasi sebelumnya. Kalau ada anak, pasti ada induknya," ujar Genman.

Lebih lanjut, Genman mengimbau masyarakat agar waspada dan hindari kawasan yang berdekatan dengan hutan. Baik itu di Desa Pulau Muda ataupun Teluk Lanus di Siak, yang merupakan lokasi harimau menyerang manusia beberapa waktu lalu.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mengandangkan ternak mereka, terutama para peternak di dua desa yang pernah didatangi harimau. "Ini kan kawasannya di pinggir, wilayah penyangga hutan. Jangan sampai karena ternak ini harimau jadi keluar masuk hutan. Apalagi sampai (lepas  ternak) ke hutan hingga memancing. Ini kami imbau betul, tolong," pinta Genman.

Genman juga kembali mengatakan, pihaknya tidak memiliki opsi evakuasi harimau sumatera keluar dari lanskap Semenanjung Kampar ke wilayah konservasi lain. Pihaknya pun melakukan pemasangan box trap untuk menangkap harimau di Pulau Muda dan Teluk Lanus karena berada dekat ke permukiman.

BBKSDA Riau mencatat, individu hewan buas terancam punah yang tertangkap ini  berbeda dengan dua ekor harimau sumatera yang terekam camera trap di Teluk Lanus, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, beberapa waktu lalu. "Kami yakin ini individu berbeda dari yang di Teluk Lanus. Dari ukurannya saja sudah jauh berbeda," kata Genman.

Sebelumnya dilepasliarkan, Tim WRU BBKSDA Riau telah menggelar rapat bersama pemerintahan desa, tokoh masyarakat Desa Pulau Muda dan juga pihak PT Arara Abadi. Dalam rapat tersebut masyarakat meminta agar adanya pembersihan belukar dan akasia liar yang diduga tempat bersembunyinya harimau di sekitar desa.

Masyarakat juga menginginkan penambahan penerangan di beberapa titik di desa tersebut, terutama di beberapa simpang yang cukup gelap yang beberapa kali pernah dilewati harimau jenis terakhir di Indonesia tersebut. Upaya-upaya itu dilakukan demi memberikan rasa aman kepada masyarakat tempatan.(end)
 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook