(RIAUPOS.CO) -- Bupati Siak Drs H Alfedri MSi menginstruksikan seluruh camat dan penghulu kampung untuk melakukan pemantauan hotspot dan patroli karhutla.
Di samping itu, tetap dilakukan dan menunjuk petugas piket. Serta Satgas tetap siaga memonitoring dan memantau jika mendapat informasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
“Kita meminta camat dan penghulu kampung untuk memantau hotspot dan patroli karhutla tetap dilakukan dan Satgas memonitoring dan memantau jika mendapatkan informasi terjadinya karhutla,” ujar Bupati Siak saat rapat sinkronisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Siak di Gedung Raja Indra Pahlawan Room, Kamis (8/8).
Mengingat dampak karhutla ini sangat membahayakan, Alfedri juga mengingatkan camat, kapolsek dan Danramil bersama-sama Penghulu beserta Bhabinkantibmas serta Babinsa agar selalu mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Alfedri menambahkan, meminta masyarakat melaporkan jika melihat orang yang membuka lahan dengan cara membakar dan menyampaikan ancaman pidana bagi siapa saja yang sengaja membakar hutan.
“Kami mengingatkan agar tetap waspada terhadap kemungkinan kebakaran hutan dan lahan. Tetap dilakukan pengawasan agar jangan terjadi kebakaran lahan,” ungkapnya.
Di samping itu, tim BPBD, camat, Koramil, Polsek , Satgas dan MPA desa, serta semua potensi sumber daya yang ada termasuk perusahaan-perusahaan untuk dapat dikerahkan membantu menanggulangi kebakaran yang terjadi dan membendung kebakaran yang lebih meluas.
Dari MPA dan warga diharapkan selalu tanggap. Juga terhadap petugas yang di lapangan mulai dari Manggala Agni, Polres dan Danramil setempat.
Bupati mengatakan, untuk Kabupaten Siak masih ada beberapa titik lagi untuk pendinginan. Begitu juga kepada petugas di lapangan tentunya harus menjaga kesehatan karena kondisi lokasi yang diselimuti asap.
Bupati berharap kepada masyarakat yang lokasinya dekat dengan kebakaran harus segera tanggap, ikut turun membantu petugas dalam memadamkan api.(adv)